JAKARTA, KOMPAS.com - Teka-teki pembunuhan bearantai yang terjadi di wilayah Ciketing Udik, Bantargebang, Kota Bekasi, pada Kamis (12/1/2023) telah menemui titik terang.
Penyidik Direktorat Kriminal Umum Polda Metro Jaya sudah mengidentifikasi tujuh dari sembilan korban pembunuhan berantai di Cianjur, Garut, dan Bekasi.
Pembunuhan berantai itu dilakukan tiga pelaku bernama Wowon Erawan alias Aki. Ia adalah suami dari Ai Maimunah yang menjadi korban tewas setelah diracun di rumahnya sendiri.
Selain itu, adik Wowon bernama M. Dede Solehudin juga menjadi bagian dari skenario pembunuhan berencana ini. Dede sempat terkulai lemas, namun belakangan ia ditetapkan menjadi tersangka.
Pelaku lainnya adalah Solihin atau Duloh yang merupakan tetangga dari Wowon. Duloh diduga yang meracik racun ke dalam kopi, lalu disuguhkan kepada korban.
Berdasarkan penyelidikan sementara, korban pembunuhan berantai dari ketiga tersangka hingga saat ini berjumlah 9 orang, yakni 3 korban di Bekasi, 4 korban di Cianjur, 1 korban di Garut, dan 1 korban lain masih dicari.
Kendati demikian, masih ada beberapa kejanggalan yang masih belum terungkap hingga saat ini. Berikut beberapa kejanggalan tersebut:
Perbuatan Wowon terungkap saat ia secara tega membunuh dengan meracun anak dan istrinya di rumahnya sendiri.
Mereka adalah Ai Maimunah (40), Ridwan Abdul Muiz (23), dan Muhammad Riswandi (17). Ketiganya punya pertalian sedarah sebagai ibu dan dua anak kandung.
Meski demikian, ketiga korban ini tidak dikuburkan atau dibuang layaknya korban-korban lain. Korban-korban sebelumnya itu "dimusnahkan" untuk menghilangkan jejak kejahatan pelaku.
Baca juga: 1 TKW Berhasil Lolos dari Pembunuhan Berantai Wowon dkk di Cianjur
Wowon membunuh dua anak kandung sendiri yang usianya masih di bawah lima tahun (balita).
Pertama, Wowon membunuh Bayu yang merupakan anak kandung dari istrinya bernama Ai Maimunah. Bayu baru berusia dua tahun dan dibunuh sekitar tiga bulan lalu.
Wowon juga berupaya membunuh anak kandung lainnya, yaitu NR (5). Upaya pembunuhan itu gagal. NR dinyatakan selamat. Kini NR tengah mendapat penanganan khusus oleh Kelompok Perlindungan Anak Desa (KPAD).
Polisi belum menjelaskan secara terperinci apa motif Wowon dkk membunuh Bayu dan berupaya membunuh NR yang keduanya merupakan darah dagingnya.
Noneng dan Wiwin jadi korban pembunuhan berantai di Cianjur. Keduanya merupakan ibu dan anak. Lebih tepatnya, Noneng merupakan mertua Wowon, sementara Wiwin adalah istrinya yang lain.
Keduanya dibunuh sekitar tahun 2020. Jasad keduanya diletakkan di dalam satu lubang yang sama. Polisi juga belum menjelaskan motif Wowon dkk membunuh Noneng dan Wiwin.
Polisi menyatakan masih ada korban yang masih dalam pencarian penyidik. Korban ini diduga tewas di Cianjur. Hingga saat ini, keberadaan identitas sosok itu belum dapat dipastikan.
Fadil meminta apabila ada anggota keluarga hilang berhubungan dengan tersangka dan belum kembali, keluarga bisa melapor kepada Polda Metro Jaya. Pasalnya, tidak menutup kemungkinan ada korban lain yang belum terungkap.
"Untuk kami lakukan penyelidikan sebagai data pembanding. Bagi yang punya keluarga yang pernah berhubungan dengan Wowon, Solihin, dan Dede, mungkin bisa berhubungan dengan Polda Metro Jaya," tutur Fadil.
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi mengatakan, masih ada pernyataan dari saksi yang melaporkan masih ada orang hilang.
"Dari beberapa saksi yg menyatakan, 'masih ada teman kami belum jelas di mana'. Penyelidikan belum selesai. Kami akan telusuri korban penipuan dan lain orangnya ada di mana, apakah di luar negeri atau di Indonesia," ujar Hengki.
Selain itu, Hengki mengatakan tim kepolisian juga masih mendalami apakah masiha ada kemungkinan jaringan atau partner in crime yang lain dalam kasus pembunuhan berencana ini.
"Kami buka posko di Cianjur nanti. Kami akan selidiki sampai tuntas. Kami didampingi tim ahli dan tim psikologi forensik," tutur dia.
Sebagai informasi, pembunuhan berantai ini terungkap setelah satu keluarga ditemukan tergeletak lemas di rumah kontrakan daerah Ciketing Udik, Bantargebang, Kota Bekasi.
Para korban di Bekasi diracun karena mengetahui penipuan dan pembunuhan yang sebelumnya dilakukan Wowon dkk di Cianjur dan Garut.
Baca juga: Daftar 9 Korban Pembunuhan Berantai Wowon dkk di Cianjur, Garut, dan Bekasi
Dalam kasus di Cianjur, pelaku menipu para korban dengan modus mengaku memiliki kemampuan supranatural untuk memberikan kesuksesan dan kekayaan.
Para korban yang telah menyerahkan sejumlah uang kepada pelaku, kemudian menagih janji kesuksesan dan kekayaan tersebut. Saat itulah para korban dihabisi, lalu jasadnya dikubur di sekitar rumah tersangka.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.