Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Satu Terduga Teroris Ditangkap di Tangsel, Ayah Tersangka: Anak Saya Simpatisan Habib

Kompas.com - 20/01/2023, 20:34 WIB
Annisa Ramadani Siregar,
Ihsanuddin

Tim Redaksi

TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri menangkap tiga tersangka teroris inisial AS, ARH, dan SN pada Jumat (20/1/2023).

SN ditangkap di wilayah Tangerang Selatan tepatnya di Jalan Cempaka, Kelurahan Pondok Pucung, Kecamatan Pondok Aren.

Kompas.com pun mendatangi kediaman tersangka pada Jumat malam.

Di lokasi, Kompas.com menemui ayah SN yang bernama Nurji (70).

Nurji menegaskan, ia selama ini tidak mengetahui bahwa anaknya terlibat dalam aktivitas terorisme

Ia selama ini hanya tahu bahwa anaknya merupakan simpatisan dari seorang habib terkenal.

"Saya cuma tahunya anak saya simpatisan Habib, ke sananya saya enggak ngerti," kata Nurji saat ditemui, Jumat.

Baca juga: Densus 88 Tangkap Tiga Tersangka Teroris di Jakarta dan Tangsel

Namun Nurji mengaku bahwa anaknya tidak pernah menceritakan apapun soal kegiatannya selama menjadi simpatisan habib itu.

Yang Nurji ketahui, anaknya itu hanya berprofesi sebagai pengemudi ojek online.

Profesi itu, kata Nurji, digeluti SN semenjak SN bercerai dengan istrinya setahun lalu. Sebelumnya, SN merupakan seorang karyawan bank.

"Sebelum cerai dia kerja di bank. Terus dia bilang sama ibunya mau jadi simpatisan, makanya keluar dari bank, katanya riba. Saya bilang terserah kamu, itu kan urusan kamu sendiri, akhirnya dia ngojek," kata Nurji.

"Enggak tahu kegiatannya (setahun ini) karena bujangan itu, saya tahunya dia ngegojek, kan pulangnya enggak nentu ya, kadang pulang malam," lanjut Nurji.

Baca juga: Dua Tersangka Teroris dari Ormas yang Sudah Dibubarkan Berencana Bikin Bom

Total, ada tiga terduga teroris yang ditangkap oleh Polri.

Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan menyebut, AS ditangkap di Jakarta Utara. AS berasal dari jaringan teror Negara Islam Indonesia (NII).

Sementara itu, dua tersangka lainnya inisial ARH dan SN berasal dari organisasi masyarakat yang dinyatakan terlarang di Indonesia.

"ARH ditangkap di Jakarta Selatan. SN di Tangsel. Nomor 2 dan 3 adalah DPO penangkapan Maret 2021 kelompok FPI Condet," ujar dia.

Ramadhan belum merinci lebih lanjut perihal penangkapan tersangka teroris ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Megapolitan
Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Megapolitan
PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Megapolitan
Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com