Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Subhil, Pedagang Buku di Kwitang yang Bertahan di Impitan Era Digital dan Pascapandemi

Kompas.com - 02/02/2023, 08:28 WIB
Xena Olivia,
Ihsanuddin

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Jajaran buku bekas obral yang hanya dibanderol sebesar Rp 10.000 menyambut pengunjung Toko Buku Restu, Kwitang, Jakarta Pusat.

Menurut sang pedagang, sistem obral tersebut bertujuan untuk mempertahankan esensi ‘kaki lima’ bagi pembeli.

Pedagang itu bernama Subhil Khair Tobing (53), yang lebih akrab dipanggil Bill.

Pria asal Sibolga, Sumatera Utara, ini adalah salah satu dari lima pedagang buku yang mengontrak toko kecil di seberang lampu merah Pasar Senen tersebut.

Baca juga: Yuk Intip Buku Bekas di Kwitang, Mulai dari Novel hingga Edukasi

Perjalanan Bill berawal pada 1991, ketika dia merantau dari Riau dan memutuskan untuk ke Jakarta. Bill menjadi pedagang buku kaki lima karena membantu seorang teman.

“Ya, setelah mendapatkan modal sedikit, akhirnya memutuskan untuk membuka sendiri. Sekitar tahun 1993-1994-lah,” ceritanya saat dihampiri Kompas.com, Rabu (1/2/2023).

Namun, berjualan tanpa toko di Ibu Kota punya tantangan tersendiri. Lapaknya kerap kali digusur oleh Satpol PP.

“Waktu 2005 (jualan) di tikungan sempat digusur, 2008 penggusuran berdua di belakang. Akhirnya memutuskan untuk kontrak (toko) di belakang itu waktu 2011,” tuturnya.

Baca juga: Pedagang Pasar Buku Kwitang Sulit Dapat Lahan Sejak 2008

Saat pandemi Covid-19 berlangsung, Bill terpaksa menutup dagangan bukunya karena lapaknya makin sepi dan tak bisa menutup biaya sewa toko. 

Ia pun beralih profesi menjadi seorang kuli panggul.

“Profesi darurat,” katanya dengan ramah.

“Mulai tahun 2020 itu saya off. Balik lagi Desember 2022 kemarin, kebetulan ditawarin karena di sini ada (tempat) kosong,” sambungnya.

Baca juga: Toko Restu Tak Pernah Lepas dari Sejarah dan Tradisi Pedagang Buku Kaki Lima di Kwitang

Meski jarak kediamannya dan toko buku ini relatif jauh, Bill tidak patah semangat untuk menjalankan kesehariannya. Dari Bekasi, Bill memanfaatkan KRL sebagai alat transportasinya.

Baginya, meski belum bisa hidup mapan, Bill bersyukur karena masih memiliki pekerjaan.

“Bangun pagi, enggak bingung mau ngapain. Saya percaya rezeki Allah yang atur,” kata penyuka novel John Grisham ini.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com