Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Modal Minyakita Lebih Mahal dari HET, Pedagang di Pasar Pesaben Enggan Jual

Kompas.com - 02/02/2023, 12:21 WIB
Xena Olivia,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Beberapa pedagang sembako di Pasar Pesaben, Senen, Jakarta Pusat, enggan menjual minyak produksi Kementerian Perdagangan (Kemendag) Minyakita.

Pasalnya, modal yang dikeluarkan untuk memasok Minyakita tidak sesuai HET atau Harga Ecer Tertinggi.

Harga yang ditetapkan pemerintah adalah Rp14.000 per liter berdasarkan Peraturan Menteri Perdagangan RI No. 49/2022 tentang Tata Kelola Program Minyak Goreng Rakyat. Sementara itu, modal yang dikeluarkan pedagang adalah Rp15.000.

Salah satu pedagang, Kusumah mengatakan, Minyakita harus dibeli per kardus dengan harga Rp180.000 untuk 12 kemasan berisi satu liter.

Baca juga: Minyakita Langka dan Harga Naik, Stok di Bulog Cabang Tangerang Kosong

Kusumah pun terpaksa menjualnya di atas HET. 

"Modal 15.000 belum ongkos. Tapi ya saya tetap jual, beli dua sampai tiga kardus, dijual per liternya Rp17.000. Kalau habis, baru beli lagi," katanya.

Fani, seorang pemilik toko, mengatakan bahwa untung yang didapatkan dulu sempat hanya 500 perak.

"Dulu Rp 13.500, lalu naik jadi Rp 15.000. Kebanyakan sekarang pada jual Rp 17.000. Saya enggak mau jual. Kalau mau beli ya, silakan. Tapi enggak saya tawarin," kata Fani. 

Sementara itu, pedagang lain, Munir, lebih memilih untuk menawarkan minyak curah ke pelanggannya karena ongkos beli minyakita tidak sebanding dengan untung yang didapatkan.

"Lebih banyak dicari minyak curah, kayak buat kantin, warteg, gitu," katanya saat diwawancarai kompas.com, Kamis (02/02/2023).

Baca juga: Minyak Goreng Subsidi Minyakita Langka, Harganya Naik di Pasar Anyar Tangerang

Meskipun begitu, Munir menceritakan bahwa ada banyak pelanggan yang mencari ketersediaan minyak produksi Kemendag tersebut.

Saat ini, stok Minyakita dikabarkan langka di berbagai daerah.

Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan sebelumnya juga mengakui adanya kelangkaan Minyakita di pasaran.

Menurutnya, kelangkaan ini dikarenakan banyaknya konsumen yang berburu produk tersebut.

"Minyak goreng yang dijamin pemerintah itu, repotnya semua orang nyari minyak goreng itu Minyakita, sehingga kan berebut. Tentu karena rebutan stoknya jadi sedikit," kata Zulhas, Minggu (29/1/2023).

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bakal Maju di Pilkada Depok, Imam Budi Hartono Klaim Punya Elektabilitas Besar

Bakal Maju di Pilkada Depok, Imam Budi Hartono Klaim Punya Elektabilitas Besar

Megapolitan
Seorang Pria Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar

Seorang Pria Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar

Megapolitan
74 Kelurahan di Jakarta Masih Kekurangan Anggota PPS untuk Pilkada 2024

74 Kelurahan di Jakarta Masih Kekurangan Anggota PPS untuk Pilkada 2024

Megapolitan
Denda Rp 500.000 Untuk Pembuang Sampah di TPS Lokbin Pasar Minggu Belum Diterapkan

Denda Rp 500.000 Untuk Pembuang Sampah di TPS Lokbin Pasar Minggu Belum Diterapkan

Megapolitan
Warga Boleh Buang Sampah di TPS Dekat Lokbin Pasar Minggu pada Pagi Hari, Petugas Bakal Lakukan 'OTT'

Warga Boleh Buang Sampah di TPS Dekat Lokbin Pasar Minggu pada Pagi Hari, Petugas Bakal Lakukan "OTT"

Megapolitan
Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Ditahan Selama 7 Hari

Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Ditahan Selama 7 Hari

Megapolitan
Dubes Palestina: Gaza Utara Hancur Total, Rafah Dikendalikan Israel

Dubes Palestina: Gaza Utara Hancur Total, Rafah Dikendalikan Israel

Megapolitan
Warga Luar Jadi Biang Kerok Menumpuknya Sampah di TPS Dekat Lokbin Pasar Minggu

Warga Luar Jadi Biang Kerok Menumpuknya Sampah di TPS Dekat Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Kini Berstatus Anak Berhadapan dengan Hukum

Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Kini Berstatus Anak Berhadapan dengan Hukum

Megapolitan
Seorang Pria Ditemukan Meninggal Dunia di Dalam Bajaj, Diduga Sakit

Seorang Pria Ditemukan Meninggal Dunia di Dalam Bajaj, Diduga Sakit

Megapolitan
PKS-Golkar-Nasdem Masih Terbuka ke Parpol Lain untuk Berkoalisi di Pilkada Depok 2024

PKS-Golkar-Nasdem Masih Terbuka ke Parpol Lain untuk Berkoalisi di Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Dukung Penertiban Jukir Liar, Pegawai Minimarket: Kadang Mereka Suka Resek!

Dukung Penertiban Jukir Liar, Pegawai Minimarket: Kadang Mereka Suka Resek!

Megapolitan
Diduga Mengantuk, Sopir Angkot di Bogor Tabrak Pengendara Sepeda Motor hingga Tewas

Diduga Mengantuk, Sopir Angkot di Bogor Tabrak Pengendara Sepeda Motor hingga Tewas

Megapolitan
Pengendara Motor Tewas Usai Ditabrak Angkot di Bogor

Pengendara Motor Tewas Usai Ditabrak Angkot di Bogor

Megapolitan
Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok : Harusnya Tidak Ada Pengangguran

Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok : Harusnya Tidak Ada Pengangguran

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com