Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Siswi SD di Pondok Kelapa Hampir Diculik, Kepsek Imbau Orangtua Jemput Anaknya Langsung

Kompas.com - 06/02/2023, 12:49 WIB
Nabilla Ramadhian,
Irfan Maullana

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Sekolah SDN 07 Pondok Kelapa Pagi Galih Sri Embun Handrayani mengatakan bahwa orangtua di sekolahnya kini diimbau untuk langsung menjemput anak-anaknya.

Imbauan muncul lantaran berita tentang upaya dan penculikan anak-anak sekolah tengah marak belakangan ini.

Bahkan, salah satu muridnya yang berinisial S (8) nyaris menjadi korban penculikan pada 26 Januari 2023 sekitar pukul 10.00 WIB.

Baca juga: Tangan Digenggam Paksa, Anak SD di Pondok Kelapa Hampir Jadi Korban Penculikan

"Kita punya WhatsApp komite. Di situ saya wanti-wanti agar orangtua harus menjemput langsung anak-anaknya," tutur dia di SDN 07 Pondok Kelapa, Kecamatan Duren Sawit, Jakarta Timur, Minggu (5/2/2023).

Khusus untuk anak-anak yang masih menduduki Kelas 1 hingga Kelas 3, Galih mengimbau agar mereka tidak diwakilkan oleh siapa pun.

Jika memungkinkan, mereka wajib dijemput langsung oleh orangtua, atau setidaknya berkabar ke pihak sekolah jika ada kendala.

Baca juga: Terjadi Dua Upaya Penculikan Siswa SD di Pondok Kelapa dalam Sehari

"(Penjemputan) sudah dilakukan orangtua karena mereka juga mendengar kabar maraknya penculikan dari pihak luar. Mereka sudah menyediakan waktu untuk mengantar dan menjemput," tutur Galih.

Percobaan penculikan S

Diberitakan sebelumnya, S (8), seorang siswi SDN Pondok Kelapa 07 Pagi, Kecamatan Duren Sawit, Jakarta Timur, hampir menjadi korban penculikan pada 26 Januari 2023 sekitar pukul 10.00 WIB.

Luthfi (43), ayah S, mengatakan bahwa tangan anaknya sudah digenggam secara paksa oleh seorang wanita tidak dikenal pada waktu kejadian.

"Ada ibu-ibu megang tangannya. Pas dipegang langsung diajak ke rumahnya. Kalau mau, bakal dikasih sesuatu. Pas anaknya bilang enggak mau, genggaman tangannya langsung dikencengin," tutur dia.

Baca juga: Ayah Siswi Calon Korban Penculikan Sudah Wanti-wanti Anaknya untuk Gigit dan Teriak

Ketika genggaman tangan pada S dikencangkan, ia langsung menendang kaki perempuan tersebut.

Kebetulan, S sedang bersama teman sekolahnya, yakni A. Ia pun langsung berteriak pada A untuk melaporkan kejadian ke seorang guru.

"Di situ lah dia (S) langsung kabur. Tapi dia sempat ngeliat ada mobil yang nungguin. Warnanya merah," sambung Luthfi.

Berdasarkan keterangan S, mobil merah itu berisi enam orang yang terdiri dari tiga laki-laki dan tiga perempuan.

Adapun orang asing tersebut menggenggam tangan S ketika ia dan A hendak menuju sebuah lapangan saat jam olahraga.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polda Metro Jaya Kerahkan 3.454 Personel Amankan Hari Buruh di Jakarta

Polda Metro Jaya Kerahkan 3.454 Personel Amankan Hari Buruh di Jakarta

Megapolitan
Terima Mandat Partai Golkar, Benyamin-Pilar Saga Tetap Ikut Bursa Cawalkot Tangsel dari PDIP

Terima Mandat Partai Golkar, Benyamin-Pilar Saga Tetap Ikut Bursa Cawalkot Tangsel dari PDIP

Megapolitan
Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Megapolitan
'Mayday', 15.000 Orang Buruh dari Bekasi Bakal Unjuk Rasa ke Istana Negara dan MK

"Mayday", 15.000 Orang Buruh dari Bekasi Bakal Unjuk Rasa ke Istana Negara dan MK

Megapolitan
Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Megapolitan
3 Juta KTP Warga DKI Bakal Diganti Jadi DKJ pada Tahun Ini, Dukcapil: Masih Menunggu UU DKJ Diterapkan

3 Juta KTP Warga DKI Bakal Diganti Jadi DKJ pada Tahun Ini, Dukcapil: Masih Menunggu UU DKJ Diterapkan

Megapolitan
Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Megapolitan
PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

Megapolitan
Gulirkan Nama Besar Jadi Bacagub DKI, PDI-P Disebut Ingin Tandingi Calon Partai Lain

Gulirkan Nama Besar Jadi Bacagub DKI, PDI-P Disebut Ingin Tandingi Calon Partai Lain

Megapolitan
Anggota Polisi Bunuh Diri, Psikolog Forensik: Ada Masalah Kesulitan Hidup Sekian Lama...

Anggota Polisi Bunuh Diri, Psikolog Forensik: Ada Masalah Kesulitan Hidup Sekian Lama...

Megapolitan
Warga Sebut Pabrik Arang di Balekambang Sebelumnya Juga Pernah Disegel

Warga Sebut Pabrik Arang di Balekambang Sebelumnya Juga Pernah Disegel

Megapolitan
Pengelola Sebut Warga Diduga Jual Beli Rusun Muara untuk Keuntungan Ekspres

Pengelola Sebut Warga Diduga Jual Beli Rusun Muara untuk Keuntungan Ekspres

Megapolitan
Nama Andika Perkasa Masuk Bursa Cagub DKI 2024, Pengamat: PDI-P Harus Gerak Cepat

Nama Andika Perkasa Masuk Bursa Cagub DKI 2024, Pengamat: PDI-P Harus Gerak Cepat

Megapolitan
Polisi Tutup Kasus Kematian Brigadir RAT, Kompolnas: Sudah Tepat karena Kasus Bunuh Diri

Polisi Tutup Kasus Kematian Brigadir RAT, Kompolnas: Sudah Tepat karena Kasus Bunuh Diri

Megapolitan
Pengedar Narkoba yang Ditangkap di Depok Konsumsi Ganja Berbentuk 'Liquid'

Pengedar Narkoba yang Ditangkap di Depok Konsumsi Ganja Berbentuk "Liquid"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com