Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengalaman Menonton Konser Dewa 19 di JIS: Bus Shuttle Penuh, Jalanan Macet, dan Harus Jalan Kaki 1 Jam Lebih

Kompas.com - 06/02/2023, 13:42 WIB
Muhammad Naufal,
Ihsanuddin

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Konser Dewa 19 bertajuk "Pesta Rakyat 30 Years Career of Dewa 19" yang diselenggarakan pada Sabtu (5/2/2023) di Jakarta International Stadium (JIS), Jakarta Utara, menuai beragam reaksi dari para penontonnya.

Tak hanya perasaan senang karena bisa melihat penampilan Ahmad Dhani cs, para penonton konser tersebut juga menuai kekecewaan.

Sebab, para Baladewa dan Baladewi -sebutan penggemar Dewa 19- harus bersusah payah mencari kendaraan untuk menuju JIS dan pulang dari JIS.

Sejak awal, JIS memang didesain tak memiliki banyak kantong parkir kendaraan.

Namun, kurangnya jumlah bus shuttle hingga ketiadaan transportasi umum di lokasi menjadi kesulitan bagi para penonton konser.

Saya, reporter Kompas.com Muhammad Naufal yang menyaksikan konser itu, pun turut merasakan betapa sulitnya mencari kendaraan umum.

Jalan kaki 30 menit

Sebelum konser dimulai, saya memarkirkan kendaraan di Jakarta International Expo (JIExpo), Kemayoran, Jakarta Pusat, sekitar pukul 14.30 WIB.

Saya terlebih dahulu menukarkan tiket elektronik dengan tiket gelang.

Setelah itu, untuk menghindari kemacetan lalu lintas menuju JIS, saya memilih untuk menggunakan layanan GrabCar menuju lokasi konser.

Saya tak memilih untuk menggunakan layanan shuttle bus dari JIExpo menuju JIS karena antrean yang sudah sangat panjang saat itu.

Baca juga: Konser Dewa 19 Buka Mata Publik soal Kurang Memadainya Infrastruktur Pendukung di JIS

Sekitar pukul 16.51 WIB di Jalan Bahari Raya mulai tampak kemacetan lalu lintas.

Jalan ini merupakan salah satu akses jalan yang direkomendasikan aplikasi Waze untuk menuju JIS.

Pengendara kendaraan bermotor roda dua dan empat tidak bergerak sama sekali di Jalan Bahari Raya.

Untuk menghemat waktu, penulis memutuskan turun dari GrabCar dan berjalan kaki ke JIS.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com