Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengalaman Menonton Konser Dewa 19 di JIS: Bus Shuttle Penuh, Jalanan Macet, dan Harus Jalan Kaki 1 Jam Lebih

Kompas.com - 06/02/2023, 13:42 WIB
Muhammad Naufal,
Ihsanuddin

Tim Redaksi

Saat berjalan kaki menuju JIS, penulis melihat segerombolan pemuda-pemudi lain yang juga hendak menonton konser Dewa 19.

Hal ini terlihat dari atribut yang mereka kenakan atau pembicaraan di antara mereka.

Mereka juga ternyata memutuskan untuk keluar dari kendaraan umum masing-masing dan berjalan kaki ke JIS.

Baca juga: Transportasi Umum dari dan Menuju JIS Disebut Minim, Jak Pro Segera Lakukan Evaluasi

Akses jalan menuju JIS dari Jalan Bahari Raya kebanyakan berupa jalan lingkungan.

Dengan demikian, meski tergolong jauh, perjalanan tergolong nyaman karena akses ke JIS dari Jalan Bahari Raya sudah berupa aspal.

Saya membutuhkan waktu sekitar 30 menit dari Jalan Bahari Raya untuk menuju ke JIS.

Akses masuk lokasi konser

Penyelenggara konser Dewa 19, Redline Kreasindo, sejatinya membuka dua akses masuk JIS yaitu gerbang timur dan gerbang barat.

Namun, gerbang timur hanya bisa diakses oleh penonton yang menggunakan layanan shuttle bus.

Sementara itu, tumpukan penonton sudah terjadi di pintu barat. Skema masuk gerbang barat sendiri bisa dibilang tidak jelas.

Salah satu kru hanya meminta para penonton untuk memasang tiket gelang dan menunjukkannya ke atas. Penonton lantas diizinkan masuk.

Penyelenggara konser Dewa 19 tak mengecek satu per satu apakah memang orang yang memasuki gerbang itu mengenakan tiket gelang atau tidak.

Lautan manusia usai konser

Konser Dewa 19 dengan empat vokalis ini rampung sekitar pukul 24.00 WIB.

Penyelenggara meminta penonton keluar dari tempat konser berdasarkan sub-kategori lokasi menonton.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com