Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mirisnya Kondisi Anak yang Ditelantarkan Ibu Kandung di Pelintasan Rel Kereta, Tubuh Penuh Luka Bakar dan Sayatan

Kompas.com - 09/02/2023, 18:44 WIB
Ivany Atina Arbi

Editor

Sumber Kompas.id

JAKARTA, KOMPAS.com - Anak perempuan berinisial RA (14) yang diduga ditelantarkan dan dianiaya oleh ibu kandungnya sendiri kini mulai berangsur pulih.

Sebelumnya diberitakan bahwa RA ditemukan di Kampung Belimbing Sawah, Pancoran Mas, Depok, Jawa Barat, dalam kondisi memprihatinkan usai ditelantarkan ibunya di pelintasan rel kereta di Depok.

Kepala Humas Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Depok Jubaeda Basri, mengatakan, dokter masih akan mengawasi perkembangan pemulihan RA selama lima hari.

Lima hari ini terhitung sejak Senin (6/2/2023) usai operasi debridement, yaitu pengangkatan jaringan kulit mati yang terinfeksi untuk membantu proses penyembuhan luka.

”Biasanya dua hingga tiga hari pasien bisa dipulangkan dan nanti datang kembali untuk kontrol. Namun, karena kondisi RA belum benar-benar sembuh dan masih trauma, kami akan evaluasi lagi hari Jumat,” kata Jubaeda, Rabu (8/2/2023), dilansir dari Kompas.id.

Baca juga: Anak Perempuan yang Dianiaya dan Ditelantarkan Orangtua di Depok Tak Mau Dipulangkan ke Ibunya

Saat ditemui, RA sedang duduk membungkuk sambil menonton televisi di atas kasur di rumah sakit. Punggung dan kaki RA mengalami luka bakar akibat tersiram air panas.

”Punggung masih sakit, Kak. Semalam juga sulit tidur karena kaki masih sakit," kata RA sambil memegang betisnya yang tertutup selimut.

Bekas luka bakar juga menjalar di leher bagian kanan hingga belakang telinga RA. Telinga kirinya juga diperban.

Beberapa luka sayatan tertoreh di tangan kanan dan kirinya. Di jari-jari RA juga terlihat bekas luka yang belum sepenuhnya kering.

Baca juga: Polisi Ungkap Kendala Cari Ibu Kandung yang Aniaya dan Telantarkan Anak Perempuannya di Depok

Salah satu penjaga RA, Brigadir Satu Eva, mengatakan, RA sudah bisa bercakap lebih panjang. Namun, ia masih belum bisa ditanya mengenai hal-hal traumatis, misalkan perlakuan ibunya.

”Saat ini, kami masih menjaga ketat, takutnya ada orang yang datang dan bertanya-tanya intimidatif kemudian RA merespons dengan histeris. Kami juga mencoba bertanya jika kondisinya memungkinkan karena juga memerlukan pernyataan RA untuk membantu penyelidikan,” katanya.

RA sempat dibesuk oleh kakek dan bibinya, tetapi ia menolak ditemani oleh kedua anggota keluarganya di rumah sakit.

Sementara itu, posisi ibu kandung RA masih dicari oleh polisi. Ayah RA sendiri sudah meninggal sejak empat tahun yang lalu karena sakit. RA memiliki satu adik.

”Kemungkinan adiknya yang kelas satu SD dibawa oleh ibunya,” kata Kepala Humas Polres Kota Depok Ajun Komisaris Elni Fitri. (Kompas.id/ Ayu Nurfaizah)

Artikel ini telah tayang di Kompas.id dengan judul “Remaja RA Jadi Korban Kekerasan sejak Tahun Lalu”. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Misteri Sosok Mayat Perempuan dalam Koper, Bikin Geger Warga Cikarang

Misteri Sosok Mayat Perempuan dalam Koper, Bikin Geger Warga Cikarang

Megapolitan
Kejamnya Nico Bunuh Teman Kencan di Indekos, Buang Jasad Korban ke Sungai hingga Hanyut ke Pulau Pari

Kejamnya Nico Bunuh Teman Kencan di Indekos, Buang Jasad Korban ke Sungai hingga Hanyut ke Pulau Pari

Megapolitan
Ulah Sindikat Pencuri di Tambora, Gasak 37 Motor dalam 2 Bulan untuk Disewakan

Ulah Sindikat Pencuri di Tambora, Gasak 37 Motor dalam 2 Bulan untuk Disewakan

Megapolitan
Upaya Chandrika Chika dkk Lolos dari Jerat Hukum, Ajukan Rehabilitasi Usai Ditangkap karena Narkoba

Upaya Chandrika Chika dkk Lolos dari Jerat Hukum, Ajukan Rehabilitasi Usai Ditangkap karena Narkoba

Megapolitan
Mochtar Mohamad Ajukan Diri Jadi Calon Wali Kota Bekasi ke PDIP

Mochtar Mohamad Ajukan Diri Jadi Calon Wali Kota Bekasi ke PDIP

Megapolitan
Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika dkk Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika dkk Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Megapolitan
Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, padahal 'Numpang' KTP Jakarta

Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, padahal "Numpang" KTP Jakarta

Megapolitan
Dekat Istana, Lima dari 11 RT di Tanah Tinggi Masuk Kawasan Kumuh yang Sangat Ekstrem

Dekat Istana, Lima dari 11 RT di Tanah Tinggi Masuk Kawasan Kumuh yang Sangat Ekstrem

Megapolitan
Menelusuri Kampung Kumuh dan Kemiskinan Ekstrem Dekat Istana Negara...

Menelusuri Kampung Kumuh dan Kemiskinan Ekstrem Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Keluh Kesah Warga Rusun Muara Baru, Mulai dari Biaya Sewa Naik hingga Sulit Urus Akta Kelahiran

Keluh Kesah Warga Rusun Muara Baru, Mulai dari Biaya Sewa Naik hingga Sulit Urus Akta Kelahiran

Megapolitan
Nasib Malang Anggota TNI di Cilangkap, Tewas Tersambar Petir Saat Berteduh di Bawah Pohon

Nasib Malang Anggota TNI di Cilangkap, Tewas Tersambar Petir Saat Berteduh di Bawah Pohon

Megapolitan
Bursa Cagub DKI Jakarta Kian Ramai, Setelah Ridwan Kamil dan Syahroni, Kini Muncul Ahok hingga Basuki Hadimuljono

Bursa Cagub DKI Jakarta Kian Ramai, Setelah Ridwan Kamil dan Syahroni, Kini Muncul Ahok hingga Basuki Hadimuljono

Megapolitan
NIK Ratusan Warga di Kelurahan Pasar Manggis Dinonaktifkan karena Tak Sesuai Domisili

NIK Ratusan Warga di Kelurahan Pasar Manggis Dinonaktifkan karena Tak Sesuai Domisili

Megapolitan
Pendeta Gilbert Lumoindong Kembali Dilaporkan atas Dugaan Penistaan Agama

Pendeta Gilbert Lumoindong Kembali Dilaporkan atas Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang Jakut

Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang Jakut

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com