Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penerjun Payung Terempas ke Ciganjur, Mulanya Terkatung-katung di Langit Jakarta akibat Hujan Angin...

Kompas.com - 10/02/2023, 08:10 WIB
Dzaky Nurcahyo,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Penerjun payung dari Korps Marinir TNI sempat terkatung-katung di langit Jakarta akibat hujan deras dan angin kencang pada Kamis (9/2/2023).

Penerjun yang sedianya mendarat di Pondok Cabe justru terempas hingga ke Ciganjur karena arah angin yang tiba-tiba berubah drastis.

Saksi sekaligus Ketua RT 007 RW 01 Ciganjur M Idris menuturkan, sang penerjun melakukan pendaratan darurat di pekarangan rumah seorang dokter pada pukul 11.00 WIB.

"Awalnya ada anak sekolah yang teriak di dekat rumah saya. Mereka teriak seperti ini, 'Itu, itu, itu ada yang mau jatuh'" tutur Idris saat ditemui Kompas.com.

"Saya pikir yang mau jatuh itu pohon, soalnya pas hujan itu anginnya kencang banget memang. Tapi, pas saya keluar rumah, ternyata penerjun payung yang jatuh," sambung dia.

Baca juga: Angin Kencang, TNI Penerjun Payung Mendarat Darurat di Pekarangan Rumah Warga Ciganjur Jaksel

Idris langsung bergegas menuju lokasi guna melihat kondisi sang penerjun.

Sesampainya di lokasi, Idris bersama beberapa warga langsung memberikan pertolongan pertama lantaran parasut sang penerjun tersangkut di pohon palem.

"Pas di lokasi, sudah banyak orang yang menolong. Di sekitar rumah dokter itu kebetulan memang ada proyek. Jadi banyak pekerja bangunan yang membantu," ujar Idris.

"Untungnya posisi mendarat sang penerjun tidak meleset dan hanya (parasutnya) tersangkut di pohon, soalnya pekarangan rumah sang dokter cuma memiliki lebar tiga meter," tambah dia.

Baca juga: Penerjun Payung TNI yang Mendarat Darurat di Rumah Warga di Ciganjur Tak Terluka Sedikit Pun

Lebih lanjut, Idris mengaku bahwa sang penerjun tidak mengalami luka sedikit pun. Hanya tali-temali parasutnya saja yang terdampak.

Alhasil warga sekitar tidak membutuhkan waktu lama untuk melakukan evakuasi. Idris mengungkap pihaknya hanya membutuhkan waktu sekitar 30 menit untuk melepaskan lilitan parasut dari pohon palem.

Sebagai informasi, penerjun payung dari Korps Marinir TNI sedang melakukan latihan rutin pada siang kemarin.

Para penerjun berangkat dari Bandara Pondok Cabe dan berencana untuk mendarat di lokasi serupa.

Baca juga: Kronologi TNI Penerjun Payung Mendarat Darurat di Ciganjur, Parasutnya Tersangkut di Pohon

Namun, saat terjun dari ketinggian 4.000 kaki, cuaca di Jakarta tiba-tiba berubah. Hujan deras yang disertai angin kencang melanda wilayah Jakarta.

Alhasil sang penerjun menemui kesulitan guna mengendalikan parasutnya. Terutama saat ketinggian semakin berkurang.

Sang penerjun pun akhirnya memilih untuk melakukan pendaratan darurat dan terdampar di rumah seorang dokter di Ciganjur, Jagakarsa, Jakarta Selatan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Megapolitan
Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Megapolitan
Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Megapolitan
Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Megapolitan
PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Megapolitan
Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com