DEPOK, KOMPAS.com - Minan, seorang pria lanjut usia (lansia) berusia 70 tahun yang ditemukan meninggal dunia di depan stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) di kawasan Limo, Depok, diduga tewas akibat sakit.
Hal itu diungkapkan Kasie Humas Polres Metro Depok, AKP Elni Fitri berdasarkan kesimpulan pemeriksaan terhadap jasad Minan oleh tim Inafis, pada Senin (13/2/2023).
"Dari hasil inafis tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan. Dan Minan meninggal dikarenakan sakit," kata Fitri saat dikonfirmasi, Selasa (14/2/2023).
Baca juga: Heboh, Uang Rp 100 Juta Ditemukan di Tas ODGJ yang Meninggal di Depan SPBU Depok
Fitri mengatakan, mulanya Minan ditemukan meninggal dunia oleh warga berinisial A sekitar pukul 10.20 WIB.
Saat itu, saksi merasa curiga karena posisi korban terlihat hanya duduk bersandar di depan SPBU.
"Kemudian A merasa curiga dan meminta tolong saksi T untuk bersama-sama mendatangi korban," kata Fitri.
Setelah dicek warga, ternyata korban sudah meninggal dunia.
Korban diketahui orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) dan sangat dikenal di lingkungan sekitar.
"Banyak orang yang mengenal. Kemudian melintas saksi S yang merupakan tetangga korban. Setelah itu, korban dibawa ke rumahnya," ujar Fitri.
Dikonfirmasi terpisah, Adik Minan bernama Minah meyakini sang kakak sendiri ditemukan meninggal dunia di depan SPBU, karena sakit.
Namun, ia tak bisa memastikan penyakit yang diderita kakaknya. Sebab, Minan merupakan ODGJ sejak kecil. Ia juga tidak bisa berbicara.
"Boro-boro ngomong sakit apa gitu, kalau urusan makan aja kalau dibagi ya mari kalau enggak di bagi ya sudah, kenang Minah.
Usai ditemukan meninggal dunia, keluarga langsung membawa jasad Minan ke rumahnya untuk dimandikan. Pada hari itu juga, Minan dimakamkan di tempat pemakaman umum (TPU) kawasan Grogol Depok.
Namun, siapa sangka di dalam tas yang biasa ditenteng Minan ke mana-mana tersimpan uang yang sangat banyak jumlahnya.
Minah tak sendiri saat membuka tas Minan. Ada anggota keluarga lain yang juga tidak kalah terkejutnya dengan keberadaan uang sebanyak itu.
"Tas itu dibuka ramai-ramai," ujar Minah.
Baca juga: Buat Konten TikTok Menghina Polri di Depan Polsek Tambun, Seorang Pria Diduga ODGJ Ditangkap Polisi
Uang itu terdiri dari kertas dan logam. Untuk uang kertas, ada yang pecahan Rp 2.000 hingga Rp 100.000. Sementara, untuk uang logam ada yang pecahan Rp 500 hingga Rp 1.000.
Minah dan keluarga lalu menghitung jumlah uang itu hingga akhirnya jumlahnya diketahui.
"Total (uang kertas) sekitar Rp 100 juta. Masih ada yang receh logam dihitung sekitar Rp 600.000," kata Minah.
Masih menjadi misteri bagi Minah serta keluarganya, bagaimana ceritanya sang kakak bisa menyimpan uang sebanyak itu.
Rencananya, uang seratusan juta tersebut bakal digunakan untuk biaya pengajian hingga disedekahkan ke yatim piatu.
"Buat pengajian sampai tujuh hari, terus 40 hari, terus mau ber-qurban atas nama dia (Minan) sama mau bikin makam," ungkap Minah.
"Kalau ada lebih, sisanya saya mau zakatin ke anak yatim piatu, sama sumbangin ke masjid. Karena itu buat dia nanti di akhirat. Saya mah ikhlas dunia akhirat," sambung dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.