Herymias mengatakan, pengiriman 10 unit mobil tangki tidak menyelesaikan masalah sulitnya penghuni mendapatkan air bersih.
Pengiriman mobil tangki air bersih oleh PAM Jaya itu tidak cukup untuk menopang aktivitas keseharian para penghuni.
"Bukan (solusi). Itu (pengiriman mobil tangki air bersih) hanya untuk urgen saja biar ada air sedikit buat siram WC. Kalau untuk kebutuhan hari-hari kurang," ujar Herymias.
Herymias menjelaskan, pengiriman mobil tangki dari PAM Jaya itu hanya dilakukan satu kali tepat pada hari Rabu (15/2/2023).
Sementara untuk saat ini, PAM Jaya tidak lagi mengirimkan sejumlah mobil tangki air bersih ke Rusun Marunda.
"Itu (pengiriman mobil tangki air bersih) hanya kemarin pagi. Mulai dari (Rabu) sore kemarin sampai sekarang belum ada air. Tidak tahu hari ini ada atau tidak," kata Herymas.
Padahal, kata Herymas, suplai air bersih itu sangat dibutuhkan oleh para penghuni di setiap lantai Rusun Marunda.
"Sampai saat ini kami masih sulit air bersih. Karena air itu kan kebutuhan setiap saat. Apalagi tinggal di rusun yang berlantai-lantai," ucap Herymas.
Baca juga: Pemprov DKI Sebut Masalah Air Bersih di Rusun Marunda Terus Berulang
Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (PRKP) DKI Jakarta menyebutkan, permasalahan air bersih yang sulit didapat penghuni Rusun Marunda, Jakarta Utara, sudah terjadi sudah lama.
Kepala Dinas (Kadis) PRKP DKI Jakarta Sarjoko mengatakan, masalah air bersih sudah dikeluhkan oleh para penghuni Rusun Marunda, Jakarta Utara, sejak dua tahun terakhir.
"Setahu saya itu sudah dua tahun terakhir keluhannya (sulit mendapatkan air bersih)," ujar Sarjoko saat dikonfirmasi, Kamis (16/2/2023).
Permasalahan itu disebabkan karena suplai air dari PAM Jaya disebut belum maksimal.
Baca juga: Penghuni Rusun Marunda Sulit Air Bersih, PAM Jaya Bakal Buat Bak Penampungan Air
Kasus kesulitan air bersih yang dialami oleh penghuni Rusun Marunda itu terus berulang setiap waktu.
"Saya kurang tahu persis ya karena itu kan sudah biasa terjadi seperti itu. Jadi bukan hanya kemarin. Memang kendala ini sudah lama," kata Sarjoko.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.