Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Alasan Pendukung Richard Eliezer Didominasi Perempuan

Kompas.com - 19/02/2023, 13:15 WIB
Dzaky Nurcahyo,
Bagus Santosa

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Richard Eliezer Pudihang Lumiu atau Bharada E memiliki banyak pendukung, utamanya yang mengatasnamakan "Eliezer Angles". Pendukung yang kebanyakan perempuan itu, acap kali terlihat ketika Bharada E menjalani sidang di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan. 

Adapun Richard merupakan terdakwa kasus pembunuhan Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J. Richard pun sudah divonis 18 bulan penjara, sebelumnya dituntut 12 tahun penjara.

Baca juga: Mengapa Bharada E Memiliki Banyak Pendukung? Ini Kata Sosiolog UI

Sosiolog sekaligus Guru Besar FISIP Universitas Indonesia Paulus Wirutomo mengatakan, fenomena massa yang memberikan dukungan kepada Bharada E merupakan hal lumrah.

"Dari kacamata sosiologi, pendukung Bharada E yang didominasi oleh perempuan disebabkan karena adanya bias gender. Kebetulan yang di perjuangan itu laki-laki, punya sifat jujur, dan ganteng pula. Jadi dukungan otomatis datang dari kalangan gender lain," ujar Paulus saat dihubungi Kompas.com pada Sabtu (19/2/2023).

Selain itu, menurut Paulus, perempuan memiliki komitmen yang lebih tinggi ketimbang laki-laki dalam memberikan dukungan terhadap sesuatu. Perempuan memiliki keberanian dan sangat militan ketika memperjuangkan sesuatu yang berbau keadilan.

Baca juga: Titip Pesan ke LPSK, Bharada E Berterima Kasih kepada Ayah-Ibu Yosua

Berbeda dengan laki-laki, Paulus mengungkap bahwa kaum ada tak tertarik dengan hal apa pun yang berbau perjuangan atau keadilan. Laki-laki lebih senang untuk memperjuangkan sesuatu yang berbau kekuasaan dan uang.

"Perempuan itu secara sosiologis memiliki komitmen yang lebih besar ketimbang laki-laki di dalam banyak gerakan. Terutama yang gerakan sifatnya keadilan," ungkap Paulus.

"Tapi laki-laki lebih banyak bergerak kalo ngomongin soal kekuasaan dan uang. Makanya kenapa partai politik lebih banyak diisi laki-laki, karena di sana memperebutkan hal tersebut," sambung Paulus.

Oleh karena itu, Bharada E yang menahbiskan dirinya sebagai justice collaborator dalam kasus pembunuhan ini, tak membutuhkan waktu lama untuk memperoleh dukungan.

Sejak sidang kasus pembunuhan berencana Nofriansyah Yosua Hutabarat (Brigadir J) bergulir di PN Jakarta Selatan, dukungan kaum hawa kepada Eliezer terus mengalir dan bertambah seiring berjalannya waktu.

Baca juga: Kapolri: Ada Peluang Bharada E Kembali ke Brimob Polri

Salah satunya seperti yang diungkap oleh Sesilia, pendukung Bharada E asal Cilincing, Jakarta Timur. Sesilia mengungkap awalnya tidak banyak perempuan yang hadir di PN Jakarta Selatan.

Namun demikian, lambat laun dukungan terus bertambah dari sidang ke sidang. Ia bahkan memiliki banyak teman baru yang berasal dari penjuru daerah di Indonesia.

"Saya sejak awal memang mendukung Eliezer. Saya melihat dia sebagai sosok yang jujur karena mau menjadi justice collaborator dan membongkar kasus ini," kata Sesilia saat sidang vonis Bharada E, Senin (6/2/2023).

"Dulu pas awal saya juga tidak mengenal siapa-siapa. Kini, hingga sidang vonis, saya mengenal banyak orang dan saya menganggap mereka seperti keluarga," pungkas Sesilia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Megapolitan
Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Megapolitan
Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Megapolitan
PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Megapolitan
Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com