Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 22/02/2023, 16:38 WIB
Joy Andre,
Nursita Sari

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bekasi memastikan, biaya tindakan medis untuk Muhammad Kenzi Alfaro ditanggung oleh Pemkab Bekasi.

Kenzi merupakan seorang bayi berusia 16 bulan yang mengalami obesitas. Berat badan Kenzi mencapai 27 kilogram.

"Pakai (anggaran) KIS APBD untuk tindakan medis. Kalau biaya hidup dan keperluan lain, saya tidak punya kewenangan. Semua pihak bisa bantu, misalnya, kebutuhan keluarga mendampingi anak Kenzi," kata Plt Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bekasi Alamsyah saat dikonfirmasi, Rabu (22/2/2023).

Baca juga: Fakta Bayi Obesitas di Bekasi, Berat Capai 27 Kg dan Hanya Bisa Duduk atau Berbaring

Alamsyah menyebutkan, posyandu dan puskesmas di Desa Pusaka Rakyat, Kecamatan Tarumajaya, sudah memberi penanganan awal kepada Kenzi.

Rencananya, Kenzi akan dirujuk ke Rumah Sakit Ananda Babelan, Kabupaten Bekasi, agar bisa langsung ditangani secara medis oleh ahli gizi di rumah sakit.

"Hari ini dirujuk ke RS untuk konsultasi dan penanganan ahli gizi, diantar oleh tim puskesmas," sebut Alamsyah.

Baca juga: Soal Bayi Obesitas di Bekasi, Menkes: Harus Dirawat, Itu Ada Sesuatu

Ia berharap Kenzi segera mendapat penanganan kesehatan sehingga lebih sehat.

"Semoga Kenzi mendapatkan penanganan lanjutan yang baik sehingga dia bisa menjadi lebih sehat," jelas Alamsyah.

Sebagai informasi, Muhammad Kenzi Alfaro adalah seorang bayi berusia 16 bulan yang mengalami obesitas.

Baca juga: Bayi Obesitas di Bekasi Biasa Konsumsi Kental Manis

Ibunda Kenzi, Pitriyah (40), mengatakan bahwa berat badan Kenzi terus naik sejak usia enam bulan.

"(Awal lahir) empat kilogram, pas ada perubahan badannya, umur enam bulan. (Bobot) dia bertambah terus, naiknya satu kilogram, secara terus-menerus," ujar Pitriyah di kediamannya, Desa Pusaka Rakyat, Tarumajaya, Kabupaten Bekasi, Selasa (21/2/2023).

Pitriyah sendiri tidak mengetahui penyebab anaknya bisa mengalami obesitas. Ia hanya menyebutkan, Kenzi tidak mengonsumsi air susu ibu (ASI) sejak lahir.

"(Susu) formula pas dari awal karena enggak ASI. Terus, sempat kental manis pas umur satu tahun. Itu karena enggak mampu beli susu formula," ungkap Pitriyah.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Pemprov DKI Bakal Gali Keterangan Ibu yang 4 Anaknya Tewas di Jagakarsa untuk Pendampingan

Pemprov DKI Bakal Gali Keterangan Ibu yang 4 Anaknya Tewas di Jagakarsa untuk Pendampingan

Megapolitan
Harga Cabai di Pasar Koja Jakut Semakin 'Pedas', Tomat Ikut Melonjak

Harga Cabai di Pasar Koja Jakut Semakin "Pedas", Tomat Ikut Melonjak

Megapolitan
Atribut Caleg Dipasang di Pohon Sepanjang Jalan Tanjung Duren Jakbar

Atribut Caleg Dipasang di Pohon Sepanjang Jalan Tanjung Duren Jakbar

Megapolitan
Polisi Bungkam Soal Isi Koper yang Disita saat Geledah Apartemen Firli Bahuri

Polisi Bungkam Soal Isi Koper yang Disita saat Geledah Apartemen Firli Bahuri

Megapolitan
Terdapat Sejumlah Luka Percobaan Bunuh Diri pada Tubuh Ayah yang Diduga Bunuh 4 Anak di Jagakarsa...

Terdapat Sejumlah Luka Percobaan Bunuh Diri pada Tubuh Ayah yang Diduga Bunuh 4 Anak di Jagakarsa...

Megapolitan
Banyak Pengendara Motor Berteduh di 'Underpass' Dekat Gandaria City, Arus Lalu Lintas Macet

Banyak Pengendara Motor Berteduh di "Underpass" Dekat Gandaria City, Arus Lalu Lintas Macet

Megapolitan
Tarif Sewa Naik, Warga Rusunawa Nagrak Makin Pening karena Kondisi Ekonomi Belum Stabil

Tarif Sewa Naik, Warga Rusunawa Nagrak Makin Pening karena Kondisi Ekonomi Belum Stabil

Megapolitan
Terduga Pembunuh 4 Anak di Jagakarsa Ditemukan dalam Kondisi Lemas dan Luka-luka

Terduga Pembunuh 4 Anak di Jagakarsa Ditemukan dalam Kondisi Lemas dan Luka-luka

Megapolitan
Duga 'Orang Dalam' Bantu Tahanan Lapas Tangerang Kabur, Pengamat: Pengamanan Superketat

Duga "Orang Dalam" Bantu Tahanan Lapas Tangerang Kabur, Pengamat: Pengamanan Superketat

Megapolitan
Tak Kuat Menanjak, Truk Molen Tabrak Motor di Limo Depok

Tak Kuat Menanjak, Truk Molen Tabrak Motor di Limo Depok

Megapolitan
Direlokasi ke Rusunawa Nagrak, Kini Eks Warga Rusun Marunda Keluhkan Kenaikan Tarif Sewa

Direlokasi ke Rusunawa Nagrak, Kini Eks Warga Rusun Marunda Keluhkan Kenaikan Tarif Sewa

Megapolitan
Mulai Desember 2023, Warga Depok Non-peserta BPJS Kesehatan Bisa Berobat Gratis dengan Tunjukkan KTP

Mulai Desember 2023, Warga Depok Non-peserta BPJS Kesehatan Bisa Berobat Gratis dengan Tunjukkan KTP

Megapolitan
Derita Siswa SD di Bekasi yang Alami Kanker Tulang Sebelum Meninggal, Kesulitan Bernapas sampai Sedot Cairan Paru-paru

Derita Siswa SD di Bekasi yang Alami Kanker Tulang Sebelum Meninggal, Kesulitan Bernapas sampai Sedot Cairan Paru-paru

Megapolitan
Agar Pembunuhan Sadis di Jagakarsa Tak Terulang, Ini Pertolongan Pertama buat Korban KDRT

Agar Pembunuhan Sadis di Jagakarsa Tak Terulang, Ini Pertolongan Pertama buat Korban KDRT

Megapolitan
4 Anak Tewas Dibunuh di Jagakarsa, Ibunya Akan Dapat Pendampingan Setelah Stabil

4 Anak Tewas Dibunuh di Jagakarsa, Ibunya Akan Dapat Pendampingan Setelah Stabil

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com