TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Unit Reskrim Polsek Ciputat Timur menangkap empat pelaku yang menyiram air keras terhadap seorang warga bernama Ismail (58).
Ismail terkena air keras saat berjalan menuju masjid untuk sholat subuh, sekitar pukul 04.30 WIB, Minggu (19/2/2023).
Kapolsek Ciputat Timur Kompol Agung Nugroho mengatakan, keempat pelaku ditangkap di dua lokasi berbeda.
"Tim opsnal dari hasil penyelidikan dapat menangkap para pelaku di daerah Pamulang dan Gunung Sindur, Bogor," kata Agung saat dikonfirmasi, Rabu (22/2/2023).
Baca juga: Hendak Pergi ke Masjid, Warga Ciputat Tersiram Air Keras oleh Remaja Pelaku Tawuran
Keempat pelaku yang sudah ditetapkan sebagai tersangka berinisial DF (22), JD (19), MR (19), dan YA (21).
"Berdasarkan keterangan para tersangka bahwa yang melakukan penyiraman air keras adalah tersangka inisial DF," ujar Agung.
Sementara itu, tersangka lainnya bersama-sama melakukan tawuran menggunakan senjata tajam.
Dari keempat tersangka, pihak kepolisian mengamankan barang bukti berupa tiga botol besar diduga berisi air keras serta senjata tajam jenis celurit dan pedang.
Baca juga: Pria yang Dianiaya Pengendara Rubicon di Pesanggrahan Koma Hampir 2 Hari
Para tersangka telah melakukan tindak pidana penganiayaan, pengeroyokan, dan kedapatan membawa senjata tajam tanpa izin.
Untuk itu, para tersangka dijerat Pasal 351 KUHP, 170 KUHP, Pasal 2 ayat 1 UU Darurat Nomor 12 Tahun 1951 jo Pasal 55 KUHP.
Menurut Ismail, insiden itu terjadi saat dia bertemu dua kelompok remaja yang sedang tawuran di jalan yang dilalui menuju masjid.
"Saya mau sholat qobliyah (sebelum subuh) di masjid, tapi ada dua kelompok (remaja) yang tawuran. Mereka ini rata-rata pakai senjata tajam kayak celurit, golok, dan lainnya. Nah ada salah seorang pengendara (anggota tawuran) yang menyiram kubu lawan pakai air keras dan kena saya," ujar Ismail saat dijumpai di kediamannya, Senin (20/2/2023).
Baca juga: Jual Sabu Teddy Minahasa, Eks Kapolsek Kalibaru: Saya Tertarik karena Barang Jenderal
Ismail menceritakan, dia melihat dua kelompok remaja yang diperkirakan berjumlah 30 orang saling serang menggunakan senjata tajam dan air keras dari atas motor.
Mereka mengayunkan senjata tajam dan menyiramkan air keras ke kubu lawan. Saat itulah air keras tersebut mengenai Ismail.
Ismail baru tahu bahwa air tersebut adalah air keras, setelah merasakan panas pada tangannya.