Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rumah Diduga Tempat Jagal Anjing Ilegal Digerebek, Anggota Komisi D: 1 Kandang Bisa 5 Anjing

Kompas.com - 24/02/2023, 16:35 WIB
Muhammad Naufal,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota Komisi D DPRD DKI Jakarta Panji Virgianto ikut serta dalam penggerebekan rumah yang diduga menjual daging anjing ilegal di Kapuk, Cengkareng, Jakarta Barat, Jumat (24/2/2023).

Untuk diketahui, penggerebekan tempat itu diinisiasi oleh Animal Defender Indonesia.

Ia mengatakan, hasil penggerebekan, kandang anjing di sana tak layak dihuni. Satu kandang kecil bisa diisi lima anjing.

Baca juga: Animal Defender Gerebek Rumah yang Diduga Tempat Jagal Anjing Ilegal di Kapuk Jakarta Barat

"Banyak sekali anjing-anjingnya, baik yang dilepas atau dikandangkan. Saya (merasa) prihatin kandangnya juga enggak layak, satu kandang bisa sampai lima anjing," ucap Panji melalui sambungan telepon, Jumat.

Sebagai informasi, hasil penggerebekan, terdapat 56 anjing hidup di tempat tersebut. Sebanyak 46 anjing di antaranya berada di kandang dan 10 anjing lainnya di luar kandang.

Panji menyebut, selain menemukan kandang anjing yang tak layak huni itu, ditemukan pula tungku yang menyala di tempat tersebut.

Kepada Panji, pemilik tempat yang diduga menjual daging anjing ilegal itu mengaku tungku itu digunakan untuk memasak makanan anjing.

Namun, Panji tak begitu saja memercayai ucapan pemilik tempat tersebut.

Baca juga: Stok Sempat Minipis, 2.820 Liter Minyakita Disalurkan ke 2 Pasar di Depok

"Yang bersangkutan (penjual) mengaku pembakaran itu untuk makanan anjingnya. ini ada yang aneh. Kalau memang untuk bakar makanan anjing, baunya beda," urai dia.

"Saya kan muslim, tapi saya mencium bau anyir hewan anjing di tumpukan pembakaran itu," lanjut dia.

Ketua Animal Defender Indonesia Doni Herdaru Tona sebelumnya berujar, penggerebekan bermula saat ada warga yang membuat laporan bahwa ada lokasi yang menjual daging anjing di Kapuk.

Animal Defender Indonesia lalu berkoordinasi dengan Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Pertanian (DKPKP) DKI Jakarta, Polda Metro Jaya, dan DPRD DKI Jakarta.

"Kami dapat informasi dari masyarakat tentang adanya rumah jagal anjing di sekitaran Kapuk," tutur Doni melalui sambungan telepon, Jumat.

Baca juga: Satpol PP Korban Penusukan Pedagang Kopi Starling Masih Dirawat di RS

Doni melanjutkan, saat menggerebek bersama sejumlah instansi itu pada Jumat pagi ini, pihaknya menemukan 56 anjing yang masih hidup di lokasi tersebut.

Selain itu, terdapat tungku yang menyala ketika penggerebekan berlangsung.

"Kami menemukan tungku yang lagi nyala. Saya duga abis buat menghilangkan bulu anjing yang dijagal itu," ucap Doni.

Usai menggerebek tempat tersebut, Doni mengangkut anjing-anjing yang masih hidup ke tempat penampungan.

Animal Hope Shelter lantas turut mendatangi lokasi yang diduga menjual daging anjing ilegal itu, sebelum proses pengangkutan.

Doni mengungkapkan, Animal Hope Shelter bertugas menjaga lokasi tersebut, sementara Animal Defender Indonesia mendampingi proses pengangkutan anjing tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sebelum Tewas, Giri Masih Sempat Ucapkan Syahadat Saat Dievakuasi dari Bawah Tembok Roboh

Sebelum Tewas, Giri Masih Sempat Ucapkan Syahadat Saat Dievakuasi dari Bawah Tembok Roboh

Megapolitan
Tewas Tertimpa Tembok Roboh di Kramatjati, Giri Dikenal sebagai Orang Baik dan Jujur

Tewas Tertimpa Tembok Roboh di Kramatjati, Giri Dikenal sebagai Orang Baik dan Jujur

Megapolitan
Sedang Renovasi, Tembok Rumah Warga di Kramatjati Roboh dan Timpa Dua Pekerja

Sedang Renovasi, Tembok Rumah Warga di Kramatjati Roboh dan Timpa Dua Pekerja

Megapolitan
Bule AS Kagum dengan Budaya Memberikan Kursi untuk Wanita di KRL: Ini Luar Biasa!

Bule AS Kagum dengan Budaya Memberikan Kursi untuk Wanita di KRL: Ini Luar Biasa!

Megapolitan
Tak Lagi di Dukuh Atas, Remaja 'Citayam Fashion Week' Pindah ke Kota Tua

Tak Lagi di Dukuh Atas, Remaja "Citayam Fashion Week" Pindah ke Kota Tua

Megapolitan
Aktor Rio Reifan Ditangkap Lagi, Polisi Amankan Sabu, Ekstasi, dan Obat Keras

Aktor Rio Reifan Ditangkap Lagi, Polisi Amankan Sabu, Ekstasi, dan Obat Keras

Megapolitan
Marak Penjambretan di Sekitar JIS, Polisi Imbau Warga Tak Pakai Perhiasan Saat Bepergian

Marak Penjambretan di Sekitar JIS, Polisi Imbau Warga Tak Pakai Perhiasan Saat Bepergian

Megapolitan
Sudah 5 Kali Ditangkap Polisi, Rio Reifan Belum Lepas dari Jerat Narkoba

Sudah 5 Kali Ditangkap Polisi, Rio Reifan Belum Lepas dari Jerat Narkoba

Megapolitan
Marak Kasus Pemalakan Sopir Truk, Polisi Rutin Patroli

Marak Kasus Pemalakan Sopir Truk, Polisi Rutin Patroli

Megapolitan
Sopir Truk Dipalak Rp 200.000 di Kapuk Muara, Pelaku Masih Diburu Polisi

Sopir Truk Dipalak Rp 200.000 di Kapuk Muara, Pelaku Masih Diburu Polisi

Megapolitan
Pesinetron 'Tukang Bubur Naik Haji' Rio Reifan Positif Sabu

Pesinetron "Tukang Bubur Naik Haji" Rio Reifan Positif Sabu

Megapolitan
Aktor Rio Reifan Ditangkap Kelima Kalinya, Lagi-lagi Kasus Narkoba

Aktor Rio Reifan Ditangkap Kelima Kalinya, Lagi-lagi Kasus Narkoba

Megapolitan
Brigadir RAT Bunuh Diri, Sudah Tak di Manado Sejak 10 Maret karena Izin Kunjungi Kerabat

Brigadir RAT Bunuh Diri, Sudah Tak di Manado Sejak 10 Maret karena Izin Kunjungi Kerabat

Megapolitan
Rumah TKP Brigadir RAT Bunuh Diri Pernah Dimiliki Fahmi Idris, Lalu Kini Dihuni Bos Tambang

Rumah TKP Brigadir RAT Bunuh Diri Pernah Dimiliki Fahmi Idris, Lalu Kini Dihuni Bos Tambang

Megapolitan
Cara Daftar Online Urus KTP dan KK di Tangsel

Cara Daftar Online Urus KTP dan KK di Tangsel

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com