JAKARTA, KOMPAS.com - Juru bicara keluarga, Rustam Hattala, mengungkapkan kondisi terbaru anak petinggi GP Ansor, D (17), yang dirawat di rumah sakit akibat dianiaya Mario Dandy Satrio (20).
D dianiaya hingga koma oleh Mario yang merupakan anak dari seorang eks pejabat Direktorat Jenderal Pajak, Rafael Alun Trisambodo, pada 20 Februari lalu.
Rustam menjelaskan, setidaknya ada dua respons tubuh D yang masih dirawat di ruang unit perawatan intensif (ICU) Rumah Sakit (RS) Mayapada, Kuningan, Jakarta Selatan.
Baca juga: Saat Ditanya Alasan Aniaya D secara Brutal, Mario: Ya Begitulah..
"Jadi tadi sih katanya mata sempat terbuka terus tertutup lagi, terus ada gerakan kaki," ungkap Rustam di RS Mayapada, dilansir dari program Sapa Indonesia Malam, Kompas TV, Sabtu (25/2/2023).
Rustam juga menjelaskan kondisi D saat awal dilarikan ke RS Medika Permata Hijau usai dianiaya Mario. Menurut Rustam, saat itu D dibawa dalam kondisi yang cukup parah.
"Dokter tidak menjelaskan secara detail. Tetapi, waktu pertama kali di Rumah Sakit Medika Permata Hijau memang kondisinya cukup parah ya, bagian kepala dan lain-lain. Ada beberapa luka yang cukup parah," ujar Rustam.
Tak lama, D dipindahkan ke RS Medika Permata Hijau. Rustam menjelaskan, D dipindahkan ke RS Mayapada agar mendapatkan penanganan yang lebih efektif.
Baca juga: Saat Karangan Bunga ‘Tangkap AG’ Penuhi Polres Jaksel, Ada Tagar Keadilan untuk D
D juga sempat dijenguk Menteri Keuangan Sri Mulyani didampingi Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas pada Sabtu (25/2/2023) pagi.
Menurut dia, dokter yang merawat D menyatakan bahwa keadaan laki-laki berusia 17 tahun itu lebih baik daripada hari pertama perawatan.
"Kami melihat kondisi D, dan mendapat penjelasan dokter ICU mengenai perkembangan kesehatan D. Dokter menyampaikan keadaan D yang lebih baik dibanding hari pertama perawatan, yang memberikan harapan," tutur Sri Mulyani, Sabtu (25/2/2023).
"Namun proses observasi perkembangan dan perawatan D masih panjang," imbuh dia.
Pada Jumat (24/2/2023) pengacara D, M Syahwan Arey, mengungkapkan kondisi korban masih tak sadarkan diri di ruang ICU RS Mayapada, Kuningan, Jakarta.
"Sampai saat ini belum sadar, kami sangat khawatir, mudah-mudahan ada perkembangan," ujar Syahwan, Jumat (24/2/2023).
Adapun D dianiaya oleh Mario di Kompleks Grand Permata, Kecamatan Pesanggrahan, Jakarta Selatan pada Senin (20/2/2023) malam.
Penganiayaan ini bermula saat Mario marah mendengar kabar dari saksi berinisial APA yang menyebut pacarnya, AG mendapat perlakuan tidak baik dari korban.