Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Sekuriti Bukakan Gerbang Perumahan untuk Mario Sebelum Penganiayaan: Saya Pikir Penghuni...

Kompas.com - 28/02/2023, 08:42 WIB
Rizky Syahrial,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Polisi telah menetapkan Mario Dandy Satrio (20) sebagai tersangka penganiaya remaja berinisial D (17) di Green Permata Residence, Ulujami, Pesanggrahan, Jakarta Selatan, Senin (20/2/2023) malam.

Petugas sekuriti berinisial A mengaku sempat membukakan gerbang untuk Mario yang datang ke perumahan tersebut dengan mengendarai Jeep Rubicon.

A mengira Mario merupakan penghuni di perumahan tersebut. Sebab, salah satu pemilik rumah di sana mempunyai Jeep Rubicon yang sama dengan Mario.

Baca juga: Kala Kuasa Hukum Diutus Mario untuk Minta Maaf ke D, tapi Gagal Bertemu Korban...

Karena itu, A juga tidak menanyakan alasan kedatangan Mario bersama pacarnya, AG (15), dan Shane Lukas (19).

"Ya saya pikir itu (Mario) penghuni, bukan tamu. Masuk ya saya bukain aja," ujar A saat ditemui awak media, Senin (27/2/2023) malam.

"Karena ada yang punya juga mobil kayak gitu di sini, tapi kok beda nomornya, saya enggak ngeh," tambah dia.

Saat itu A juga tidak terlalu melihat jelas pengendara mobil itu.

"(Ada) tiga orang kalau enggak salah (yang datang), tapi enggak begitu ngeh sih, yang jelas laki yang bawa (mengendarai Rubicon)," tutur A.

Korban terengah-engah

Menurut A, terdapat satu regu petugas sekuriti yang berjaga pada hari kejadian.

"Tiga orang di pos depan, empat orang di bawah (pos belakang), satu orang mobile," terang A.

A tidak melihat langsung saat Mario menganiaya D karena dia berjaga di pos depan atau pintu utama. Namun, A sempat melihat korban saat hendak dibawa ke rumah sakit.

Saat itu, A mendapat laporan dari petugas sekuriti lain menggunakan handy talky (HT) bahwa ada seseorang yang dipukul.

"Nah justru itu ada yang teriak aja (melalui HT), 'Ada yang kepukul nih'," jelas A.

Baca juga: Desak Ada Tersangka Lain, Kuasa Hukum Mario: Orang Lain yang Berada di Lokasi Penganiayaan D Melakukan Pembiaran

A berujar, rekannya itu meminta bantuan sekuriti lain untuk segera datang ke lokasi.

"Orang panik, buru-buru dia. Saya bilang, 'Tenang, siapa yang ini (dipukul)'. Dia jawab, 'Buru-buru, Bang, minta orang ini'," ujar A.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Megapolitan
Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke jadi Tempat Prostitusi

Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke jadi Tempat Prostitusi

Megapolitan
Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Megapolitan
BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

Megapolitan
Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Megapolitan
Duka di Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Duka di Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antar Pribadi

Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antar Pribadi

Megapolitan
Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat Dalam Koper di Cikarang

Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat Dalam Koper di Cikarang

Megapolitan
Bagaimana jika Rumah Potong Belum Bersertifikat Halal pada Oktober 2024? Ini Kata Mendag Zulhas

Bagaimana jika Rumah Potong Belum Bersertifikat Halal pada Oktober 2024? Ini Kata Mendag Zulhas

Megapolitan
Tewasnya Mahasiswa STIP di Tangan Senior, Korban Dipukul 5 Kali di Bagian Ulu Hati hingga Terkapar

Tewasnya Mahasiswa STIP di Tangan Senior, Korban Dipukul 5 Kali di Bagian Ulu Hati hingga Terkapar

Megapolitan
Fenomena Suhu Panas, Pemerintah Impor 3,6 Juta Ton Beras

Fenomena Suhu Panas, Pemerintah Impor 3,6 Juta Ton Beras

Megapolitan
Pengemudi HR-V yang Tabrak Bikun UI Patah Kaki dan Luka di Pipi

Pengemudi HR-V yang Tabrak Bikun UI Patah Kaki dan Luka di Pipi

Megapolitan
Bakal Cek Tabung Gas, Zulhas: Benar Enggak Isinya 3 Kilogram?

Bakal Cek Tabung Gas, Zulhas: Benar Enggak Isinya 3 Kilogram?

Megapolitan
Mendag Tegaskan Rumah Potong Ayam Harus Bersertifikat Halal Oktober 2024, Tidak Ada Tawar-tawar Lagi

Mendag Tegaskan Rumah Potong Ayam Harus Bersertifikat Halal Oktober 2024, Tidak Ada Tawar-tawar Lagi

Megapolitan
Mobil Mahasiswa Tabrak Bus Kuning UI, Saksi: Penumpangnya 3, Cowok Semua

Mobil Mahasiswa Tabrak Bus Kuning UI, Saksi: Penumpangnya 3, Cowok Semua

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com