JAKARTA, KOMPAS.com - Kakak kandung Muhammad Bukhori (41), Miftahul Jannah, mengungkapkan bahwa adiknya tidak selamat dalam musibah kebakaran Depo Pertamina, Plumpang, pada Jumat (3/3/2023) malam.
"Dari keluarga saya, adik saya aja korbannya. Yang lain selamat, tapi rumahnya habis (terbakar)," ujar dia di Rumah Sakit (RS) Polri Kramatjati, Jakarta Timur, Minggu (5/3/2023).
Bukhori tinggal bersama tujuh anggota keluarga lainnya, termasuk Miftahul dan kedua orangtua mereka.
Rumah yang mereka huni letaknya tidak terlalu jauh dari Depo Pertamina. Walhasil, rumahnya sangat terdampak sambaran si jago merah.
Baca juga: Keluarga Korban Kebakaran Depo Pertamina Belum Bisa Ambil Jenazah Muhammad Bukhori
Pada saat kejadian, ibu Miftahul yang masih berada di dalam rumah sempat ditarik keluar oleh anak Miftahul.
Kendati demikian, ayah Miftahul masih terjebak di dalam rumah.
"Adik saya, dia meninggal karena nyari bapaknya. Bapak ketemu, dianya enggak pulang-pulang sampai sekarang," tutur Miftahul.
"Di rumah itu, ada delapan orang yang tinggal di sana. Hanya tujuh orang yang selamat, termasuk saya," sambung dia.
Bukhori adalah salah satu korban kebakaran Depo Pertamina yang berhasil diidentifikasi.
Namun, pihak keluarga masih belum bisa mengambil jenazahnya yang berada RS Polri Kramatjati.
Ketika Miftahul menyambangi rumah sakit itu, ada sejumlah data yang dinyatakan belum lengkap.
"Katanya suruh (sertakan bukti gigi). Sedangkan saya udah kasih tau ciri-cirinya (Bukhori)," ujar dia.
Baca juga: K9 Belum Berhasil Temukan Tiga Korban Hilang di TKP Kebakaran Depo Pertamina Plumpang
Miftahul menuturkan, pihak RS Polri Kramatjati memintanya memberikan foto Bukhori sedang tersenyum.
Adapun upaya itu dapat membantu metode identifikasi jenazah, yakni ondotologi atau identifikasi melalui gigi.
Saat ini, jasad Bukhori baru teridentifikasi melalui sidik jari.
Padahal, imbuh Miftahul, ia sudah memberikan sejumlah dokumen dari pihak RT dan RW setempat, serta informasi pakaian terakhir uang yang dikenakan kakaknya.
"Kemarin (4/3/2023) adik yang lainnya saya sudah ke sini juga buat tes DNA lewat gigi. Udah capek-capek ke sini dua kali sama hari ini," ujar Miftahul.
"Kemarin adik saya naik motor ke sini. Sekarang saya udah bawa ambulans dari PMI, katanya masih ada data yang kurang," imbuh dia.
Hingga saat ini, Miftahul masih belum mendapatkan informasi lebih lanjut dari pihak RS Polri Kramatjati.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.