Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tewas Berpelukan, Dayuh dan Putranya Tak Maju Selangkah Pun dari Warung demi Jaga Amanah Saat Kebakaran di Plumpang

Kompas.com - 06/03/2023, 13:50 WIB
Larissa Huda

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Pesan yang dikirimkan Dayuh (40) pada kerabatnya jadi saksi detik-detik kebakaran melahap rumah dan warungnya pada Jumat (3/3/2023) malam.

Malam itu, Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) milik PT Pertamina (Persero) di Plumpang, Jakarta Utara, terbakar. Namun, Dayuh memilih tak menyelamatkan diri dari warungnya.

Kisah pilu Dayuh diceritakan oleh kerabatnya, Irmawati ketika berkunjung ke Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur. Dayuh ditemukan tewas berpelukan bersama putranya (20).

Baca juga: Jasad Ibu-Anak Ditemukan Berpelukan Usai Kebakaran Plumpang, Kini Jenazah Ibu Masih di RS Polri

Menurut Irmawati, Dayuh punya alasan pilih tetap tinggal di warung meski melihat warga lain menyelamatkan diri. Tak sedikitpun terbesit niatan untuk pergi walau selangkah.

Padahal, kata Irmawati, pesan yang Dayuh kirim pada kerabatnya di Madura sudah menggambarkan betapa mencekamnya kebakaran Depo Pertamina pada malam itu.

"Di sini kebakaran," begitu pesan Dayuh melalui Whatsapp, sebagaimana diceritakan Irmawati, dilansir dari TribunJakarta.com, Minggu (5/3/2023).

"Keluarlah. Yang lain pada keluar. Kamu keluar juga," balasan pesan dari keluarga yang ada di Madura.

Baca juga: Riandika, Bocah 11 Tahun di Tanah Merah yang Hilang sejak Kebakaran Depo Pertamina Plumpang

Namun, tak sedikitpun terbesit niatan untuk pergi walau selangkah. Menurut Irmawati, Dayuh bertekad menjaga amanah lantaran warung yang dijaga Dayuh itu milik orang lain.

"Soalnya kebakaran tahu sendiri kan suka dijarah. Jadi dia tanggung jawab punya orang itu. Takutnya (dia) di situ," kata Irmawati.

Alhasil, wanita itu ditemukan tewas di warungnya dan dievakuasi Sabtu (4/3/2023). Tim yang bertugas kala itu menemukan Dayuh dalam posisi berpelukan dengan anaknya yang berusia 20 tahun.

Sang anak bahkan diceritakan Irmawati sempat mendaftar Akademi Militer (Akmil) di Magelang. Namun, anaknya itu belum juga lulus sehingga memilih menjaga warung bersama ibunya.

Kini, pihak keluarga hanya bisa menunggu hasil analisis Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polri, sembari melengkapi berkas yanh dibutuhkan untuk keperluan administrasi.

Baca juga: Kala Endang Temukan Jenazah Mertua Tertimbun Puing Usai Kebakaran Depo Pertamina Plumpang...

Nantinya, Dayuh beserta sang anak akan disemayamkan di kampung halamannya di Madura. Keluarga pun tengah menunggu jasad Dayuh dan anaknya itu tiba di kampung halaman.

Artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul Chat Terakhir Dayuh ke Kerabat saat Depo Pertamina Plumpang Terbakar, Jasadnya Pelukan dengan Anak. (Penulis: Siti Nawiroh | Editor: Yogi Jakarta)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com