JAKARTA, KOMPAS.com - Pasar Senen, selalu menjadi salah satu lokasi primadona bagi warga Jakarta, khususnya yang mencari baju bekas.
Tempat ini pun terkenal di kalangan semua umur khususnya anak muda pemburu baju impor branded bekas.
Pantauan langsung Kompas.com, toko-toko yang menjual baju branded bekas ini terletak di lantai II Blok III kawasan Pasar Senen.
Ketika tiba di lantai tersebut, beberapa penjual mulai aktif menawarkan barang dagangannya kepada pembeli yang datang.
"Yuk kemejanya murah nih tiga Rp 100.000," lantang salah satu pedagang untuk menarik pembeli.
Baca juga: Pedagang Kue Subuh Pasar Senen Direlokasi Serentak pada 10 Februari
Terlihat, barang-barang bekas yang dijual hampir semua jenis baju dari berbagai merk kelas dunia yang terdiri dari, kemeja flanel, kemeja slim fit, kaos, celana jeans, baju dress, serta beberapa model jaket.
Bahkan, ada beberapa toko yang menjual jas panjang bekas dengan bahan yang lembut untuk kebutuhan kantor.
Harga yang ditawarkan setiap toko pun hampir seragam. Mulai dari kaos yang dibanderol seharga Rp 35.000, serta kemeja yang merupakan brand mahal seperti Tommy Hilfiger dengan Rp 350.000.
Salah satu pedagang bernama Fajar (26) mengatakan, perbedaan harga tersebut tergantung kualitas dari barang yang ia jual.
"Apalagi tergantung kondisi barang ya, kalau size gede sekali pun barang jelek kita jual mahal enggak mungkin. Kualitas tetap nomor satu," ujarnya saat ditemui Kompas.com, Rabu (8/3/2023).
Baca juga: Kesaksian N Usai Mario Dandy Satrio Aniaya Anak GP Ansor: Main Gitar di Polsek Pesanggrahan
Ia pun menjual barang dengan harga berbeda-beda. Hal itu pun tergantung dengan brand yang ia jual.
"Paling murah Rp35.000, jual tiga Rp100.000. Kalau dapat brand bagus kadang Rp200.000 sampai Rp250.000. Enggak tentu," terangnya.
Sama halnya dengan pemilik salah satu toko bernama Budi (28). Pembeli yang kebanyakan datang ke tokonya tidak mencari brand tertentu.
"Sebenarnya kebanyakan orang yang enggak fanatik brand ya. Kebanyakan beli biasa. Justru yang fanatik brand itu malah jarang. Soalnya kalau kita fokus di brand kan paling (dapat) berapa biji," papar dia.
"Kita jual sesuai kualitas aja. Kalau enggak bagus ya kita bilang enggak," terang Budi.
Baca juga: Pengacara AG Ungkap Jebakan Manipulatif Mario Dandy yang Buat D Bersedia Temui Pelaku
Ia menuturkan, pembeli tidak mencari brand tertentu saat berbelanja di sana. Kualitas barang masih yang paling utama.
"Karena pehobi itu enggak signifikan nyari brand tertentu. Yang dicari itu enggak mesti ada," pungkas dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.