Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Usir Sejoli di Kawasan Monas, Sekuriti Kedubes AS Disebut Minta Bantuan Brimob

Kompas.com - 13/03/2023, 13:47 WIB
Xena Olivia,
Ihsanuddin

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sekuriti Kedutaan Besar Amerika Serikat di Jakarta disebut mengusir warga yang tengah duduk-duduk di kawasan Monas. 

Tak hanya itu, sekuriti tersebut juga bahkan meminta bantuan anggota brimob bersenjata untuk mengusir warga. 

Hal itu disampaikan oleh warga yang diusir sekuriti itu bernama Galih (28). 

Galih dan kekasihnya mengaku diusir oleh sekuriti atau watchman Kedubes AS saat duduk-duduk di plataran Monas, Jakarta Pusat, Minggu (12/3/2023) sore.

Kepada Kompas.com, Galih bercerita, saat itu sedang menunggu keberangkatan kereta dari Stasiun Gambir. Dia bersama kekasihnya pun memutuskan untuk berjalan-jalan di kawasan Monas.

"Saya simpen barang di Stasiun Gambir karena keberangkatan saya ke Bandung pukul 18.30 WIB. Saya jalan ke plataran Monas, duduk tepat di seberang Kedubes AS," ujar Galih.

Baca juga: Pria Ini Mengaku Diusir Sekuriti Kedubes AS Saat Duduk di Kawasan Monas

Galih mengungkapkan bahwa dirinya hanya sekedar berbincang bersama kekasihnya seraya memerhatikan orang yang lalu-lalang.

Sekitar pukul 17.05 WIB, seorang watchman berseragam Kedubes AS menghampiri Galih dan memintanya untuk pergi dengan sopan.

"Dia (watchman) bilang, 'Mohon maaf, karena Bapak-Ibu sudah kami lihat dari tadi cukup lama di sini, bisa meninggalkan tempat ini?'," tutur dia.

Galih pun bertanya terkait identitas watchman tersebut lantaran ia merasa tidak mengganggu ketertiban umum.

"Saya cuma nanya doang, 'Bapak siapa?'. Kami di Kawasan Monas. Dia bukan Satpol PP, bukan satpam Monas, tapi kok saya diusir di wilayah Monas ini?" ujar dia.

Watchman tersebut pun balas meminta kartu tanda pengenal (KTP) Galih. Namun, tidak diberikannya karena KTP miliknya ditinggal di loker Stasiun Gambir.

Sementara itu, kekasih Galih juga menolak memberikan KTP-nya.

Minta bantuan brimob, tapi ditolak

Kemudian, watchman tersebut berbicara melalui walkie-talkie dan seorang Brimob bersenjata datang menghampiri mereka.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

DBD Masih Menjadi Ancaman di Jakarta, Jumlah Pasien di RSUD Tamansari Meningkat Setiap Bulan

DBD Masih Menjadi Ancaman di Jakarta, Jumlah Pasien di RSUD Tamansari Meningkat Setiap Bulan

Megapolitan
Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Megapolitan
Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Megapolitan
Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Megapolitan
Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Megapolitan
Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Megapolitan
Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Megapolitan
Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Megapolitan
DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

Megapolitan
Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

Megapolitan
Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com