JAKARTA, KOMPAS.com - Pemilik warung kelontong, Fitri (42), mengaku merugi setelah lahan seluas 25 hektar di dekat rumahnya dijadikan Pemprov DKI Jakarta sebagai tempat pemakaman khusus jenazah korban Covid-19 yang kini dikenal sebagai TPU Rorotan.
Pasalnya, pelanggan kabur karena ketakutan melihat mobil ambulans yang hendak mengantarkan jenazah pasien Covid-19 mengantre di depan warung kelontong Fitri pada periode 2021 hingga 2022.
"Jam 11.00 WIB saja sudah antre 100 ambulans. Petugas saja ada yang sampai cari kantong mayat di sini," ungkap Fitri saat ditemui Kompas.com di rumahnya pada Selasa (21/3/2023).
Baca juga: Kilas Balik Warga Rorotan, Tercekam Raungan Sirene Ambulans Pengangkut Jenazah Korban Covid-19
Berdasarkan pantauan Kompas.com, rumah Fitri hanya berjarak sekitar 20 meter dari gerbang masuk TPU Rorotan, Cilincing, Jakarta Utara.
Rumah Fitri yang berada tepat di pinggir Jalan Rorotan IX dialihfungsikan menjadi warung kelontong. Barang untuk kebutuhan sehari-hari ia jajakan demi kebutuhan ekonomi.
"(Saat itu) sampai saya teleponin langganan saya. 'Kenapa enggak ada yang ke sini?', 'Takut bu, banyak ambulans'. Kayak begitu. Yang tadinya langganan saya banyak, sampai anjlok," ucap Fitri.
Karena untuk menghidupi tiga anak yang dua diantaranya pada saat itu tengah mengemban pendidikan di pondok pesantren, Fitri berupaya mencari uang dengan cara lain.
Salah satu di antaranya dengan memasarkan pakaian melalui siaran langsung media sosial.
"Saya jual pakaian secara daring. Saat Subuh, saya live Facebook, live di media sosial, saya jualan," ujar Fitri.
Tetapi, cara tersebut tidak membuahkan hasil yang maksimal. Pasalnya, Fitri selalu mendapatkan calon pembeli pemberi harapan palsu (PHP).
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.