Zulhas juga merasa gatal-gatal setelah memegang barang bekas tersebut. "Saya jadi gatal-gatal karena tadi pegangan pakaian bekasnya," kata Zulhas.
Baca juga: Dianggap Tampung Sampah, Pedagang Thrift: Baju Bekas Impor Layak Pakai dan Masih Berkualitas
Rifai Silalahi, salah satu pedagang pakaian bekas impor di Pasar Senen, menilai bahwa pakaian bekas impor adalah pakaian yang layak.
“Faktanya, semua pakaian bekas impor yang masuk ke Indonesia adalah pakaian layak pakai dan masih dengan kualitas bagus. Itu sebabnya anak muda belakangan sangat menggemari thrifting atau mengejar pakaian bekas impor,” kata Rifai, Rabu (22/3/2023).
Kemudian, Rifai juga menentang pernyataan pemerintah yang mengatakan Indonesia menjadi tempat sampah karena menampung pakaian bekas dari negara lain.
Untuk diketahui, pada 3 Maret 2022, Wakil Ketua DPR Rachmat Gobel mengatakan bahwa masuknya pakaian bekas yang di negara asalnya dianggap limbah menjadikan Indonesia sebagai negara penampung sampah.
“Pernyataan itu keliru dan sangat dangkal,” ucap Rifai.
Baca juga: Penikmat Thrifting soal Larangan Pakaian Bekas Impor: Enggak Bisa Gitu Dong, Kan Kebebasan Memilih
Rifai berujar bahwa ada banyak negara lain, termasuk di Asia Tenggara yang juga menjadi importir pakaian bekas, seperti Thailand dan Vietnam.
“Amerika juga mengekspor pakaian bekas ke Eropa, Afrika, Haiti, dan Kepulauan Karibia. Seterusnya, negara-negara Eropa juga banyak yang mengekspor pakaian bekas ke Pakistan dan India,” ujar Rifai.
“Salah satu perusahaan di Dubai juga ada yang mengekspor pakaian bekas ke banyak negara di dunia,” sambungnya.
Bagi Rifai yang menjadi salah satu perwakilan pedagang pakaian bekas se-Indonesia, pakaian bekas bukan sekadar sampah dari negara maju.
Baca juga: Penggerebekan Impor Baju Bekas, Polisi Dalami Potensi Tersangka
“Pakaian bekas ini sebuah komoditas global yang sudah diperjualbelikan di hampir seluruh negara yang ada di dunia,” kata Rifai.
“Bahkan, banyak negara-negara maju yang kemudian juga mengimpor pakaian bekas dari negara lain. Indonesia bukan satu-satunya negara yang menerima pakaian bekas dari luar,” tuturnya.
(Penulis: Xena Olivia | Editor: Nursita Sari, Ambaranie Nadia Kemala Movanita, Larissa Huda).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.