“Orang yang tidak dikenal diberikan akses dan izin untuk mengangkut seluruh barang isi gudang. Sementara, pemilik gudang yang rutin membayar iuran keamanan kepada pihak pengelola dan mengantongi hak kepemilikan gudang dan perusahaan malah dituduh yang aneh-aneh, tidak diizinkan membuka gudangnya yang sudah dirampok,” keluh Wendy.
Sebagai informasi, Wendy mengaku bahwa terdapat masalah internal dengan komisaris PT Tian Xing yang berinisial L.
Saat malam perampokan, dia melihat sosok L di ruko bersama sejumlah orang lain yang tidak dikenalnya–memasukkan barang-barang dari dalam gudang ke dalam mobil tanpa sepengetahuan dia.
Dalam salah satu video TikTok yang diunggah Wendy ketika melewati ruko saat malam perampokan, dia juga sekilas melihat pihak sekuriti yang mengawasi.
Asumsi ini menjadi lebih kuat ketika pihak sekuriti terlihat tenang, bahkan tertawa ketika Wendy terkejut melihat isi ruko miliknya yang telah kosong melompong.
Baca juga: Rincian Zona Hitam dan Merah Bencana di Kota Bogor, Ribuan Warga Akan Direlokasi demi Keamanan
Wendy dan Hansen mengatakan, mereka memutuskan mengangkat permasalahan mereka ke media sosial untuk mencari keadilan.
“Kami ingin mencari keadilan,” kata Wendy.
“Di TikTok, setiap kami mencari berita melalui berita tersebut. Media ini untuk cari keadilan juga bagi rakyat yang biasa-biasa aja. Kami rakyat kecil, kita enggak ada backing-an kuat,” lanjut dia.
Atas respons dari warganet yang positif, Wendy mengaku mendapat banyak dukungan.
“Iya, responsnya mereka bilang ‘kawal terus’, ‘bantu usut sampai tuntas’, gitu,” ujar dia.
Baca juga: Begini Cara Dapatkan Tiket Gratis Ancol selama Ramadhan 2023
Hingga saat ini, Polda Metro Jaya masih melakukan penyelidikan lebih lanjut terkait permasalahan ini.
“Kami cuma bisa berharap bisa cepat terusut. Siapa yang bongkar, siapa di balik ini semua, itu sih,” tutur Wendy.
Selain itu, Hansen juga turut menimpali.
“Harapan terbesar pengelola dapat melihat ini sebagai kasus yang penting. Karena, menurut saya, keamanan dan ketenteraman warga itu sangat penting. Apalagi kita yang bayar uang keamanan tiap bulan,” kata dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.