Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Cabai Rawit di Pasar Pademangan Timur Sempat Rp 90.000, Kini Rp 85.000 Per Kilogram

Kompas.com - 24/03/2023, 15:34 WIB
Baharudin Al Farisi,
Irfan Maullana

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - Kenaikan harga cabai rawit juga terjadi di Pasar Pademangan Timur, Jakarta Utara.

Salah satu pedagang di pasar tersebut, Indra (30), mengungkapkan bahwa kenaikan harga bahan pokok terjadi pada beberapa hari terakhir.

Namun, menurut Indra, harga cabai rawit pada hari ini, Jumat (24/3/2023), lebih mending daripada kemarin.

"Dari Rp 70.000. Pokoknya naik Rp 10.000. Sekarang Rp 85.000, sempat Rp 90.000 kemarin, dua hari lalu. Sekarang sudah mending," kata Indra saat ditemui di kiosnya pada Jumat.

Indra yang sudah 10 tahun berdagang di Pasar Pademangan Timur, mengatakan bahwa kenaikan harga sering terjadi ketika memasuki hari besar, termasuk Ramadhan.

Baca juga: Tak Hanya Cabai Rawit Merah, Harga Bawang Putih dan Merah Juga Makin Mahal pada Awal Ramadhan

Tetapi, menurut Indra, ada faktor lain yang menyebabkan harga cabai rawit melonjak tinggi.

"Kayaknya sih, hujan, hujan terus tuh, petani gagal panen, jadi pada rusak," kata Indra.

Selain cabai rawit, Indra yang juga menjual tomat di kiosnya mengatakan bahwa tanaman sayur ini juga mengalami kenaikan harga.

"Tomat dari Rp 10.000 per kilogram, sampai Rp 12.000, sampai Rp 13.000 nih baru kemarin naik Rp 1.000 sampai sekarang," tutur Indra.

Seorang ibu rumah tangga bernama Westi (35) mengeluh karena harga cabai rawit yang ada di pasar-pasar menurutnya tidak relevan.

Baca juga: Saat Emak-emak Menjerit karena Harga Bahan Pokok dan Cabai Melonjak...

"Ya mengeluhkan dong pastinya. Saya mah, semua harga yang naik, pasti mengeluh," kata Westi dalam kesempatan yang berbeda.

"Saya itu belanja nyetok. Ke pasar bawa uang Rp 1 juta, biasanya dapatnya banyak banget, uang masih sisa. Tapi ini sisa uang Rp 175.000, dapatnya cuma dikit," tuturnya lagi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Megapolitan
Pria di Kali Sodong Dibunuh 'Debt Collector' Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Pria di Kali Sodong Dibunuh "Debt Collector" Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Megapolitan
KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

Megapolitan
PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

Megapolitan
Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Megapolitan
'Bullying' Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

"Bullying" Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

Megapolitan
KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

Megapolitan
Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Megapolitan
Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Megapolitan
Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Megapolitan
Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Megapolitan
Polres Bogor Buat Aplikasi 'SKCK Goes To School' untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Polres Bogor Buat Aplikasi "SKCK Goes To School" untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Megapolitan
Depresi, Epy Kusnandar Tak Dihadirkan dalam Konferensi Pers Kasus Narkobanya

Depresi, Epy Kusnandar Tak Dihadirkan dalam Konferensi Pers Kasus Narkobanya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com