Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 26/03/2023, 16:13 WIB
Larissa Huda

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Ozmah (50 ) begitu senang sejak pertama kali menempati Rumah Susun Sentra Timur Terpadu Pengudi Luhur, Kota Bekasi, Jawa Barat, sejak dua pekan lalu.

Kondisi tempat tinggal yang ia huni saat ini sudah jauh berbeda dengan lapak yang ia huni sejak tiga tahun lalu di Duren Jaya. Lapaknya saat itu hanya cukup untuk dua orang.

Selama tiga tahun belakangan, Ozmah tinggal bersama sang suami yang tengah menderita saraf terjepit. Penyakit suaminya itu semakin parah dan berujung kelumpuhan.

Baca juga: Tunawisma Penghuni Rusun Pangudi Luhur Dikenakan Biaya Sewa Rp 10.000 Per Bulan

"Sudah lebih dari setahun, suami saya setiap hari hanya tidur. Saya memulung dibantu dua anak lelaki," ucap perempuan asal Karawang itu, dikutip dari Harian Kompas, Sabtu (25/3/2023).

Ia pun bersyukur bisa hidup lebih nyaman saat ini lantaran tak lagi merasakan banjir. Selain itu, kata Ozmah, ia juga menikmati air bersih dan perabotan gratis di dalam rumah susun itu.

Kendati demikian, Ozmah masih merasa kesulitan mengatur keuangan. Pasalnya, kata Ozmah, jarak rumah susun dengan tempat ia memulung cukup jauh.

Sejak tinggal di rumah susun, setiap pagi Ozmah berangkat bersama dua anaknya yang hanya lulusan sekolah dasar (SD) ke Duren Jaya sejauh lima kilometer untuk memulung.

Baca juga: Rusun Pangudi Luhur Khusus untuk Tunawisma, Mensos Risma: Kalau Dipindahtangankan, Tak Boleh Lagi Tinggal di Sana

Hasil memulung di pasar, jalanan, hingga permukiman warga biasanya dijual ke pengepul setiap sepekan sekali. Rata-rata uang yang bisa dikumpulkan itu Rp 240.000 sepekan.

Dari uang itu, Ozmah harus putar otak untuk membayar sewa rusun sebesar Rp 10.000 per bulan, mengisi ulang tabung gas, dan kebutuhan sehari-hari.

"Belum bisa nabung. Uang itu habis untuk kebutuhan sehari-hari," ucap Ozmah.

Kesulitan serupa juga dirasakan Asmani (40). Sehari-hari, Asmani harus membiayai anak bungsunya yang masih duduk di bangku kelas tiga salah satu sekolah menengah kejuruan swasta di Jakarta.

Menurut Asmani, anaknya itu masih butuh biaya transportasi, jajan, hingga iuran sekolah setiap bulannya.

Baca juga: Diresmikan, Rusun Pangudi Luhur di Bekasi Jadi Tempat Tinggal Tunawisma

"Saya sejak tinggal di sini, hanya suami saya yang memulung. Lagi cari cara untuk buka usaha, tetapi masih bingung," ucap Asmani.

Rusun untuk eks gelandangan

Rumah Susun Sentra Timur Terpadu Pangudi Luhur merupakan rumah susun yang dibangun Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahaan Rakyat (PUPR) bersama Kementerian Sosial.

Rusun itu diperuntukkan bagi eks gelandangan dan pengemis yang dibina Kementerian Sosial. Total anggaran pembangunan rusun tersebut Rp 34,5 miliar.

Halaman Berikutnya
Halaman:


Terkini Lainnya

Rumah Kos di Jagakarsa Jadi Tempat Produksi Tembakau Sintetis Selama 3 Bulan

Rumah Kos di Jagakarsa Jadi Tempat Produksi Tembakau Sintetis Selama 3 Bulan

Megapolitan
Meski Jadi Korban Main Hakim Sendiri, Pengemudi Ford Ecosport yang Mabuk Tetap Ditilang

Meski Jadi Korban Main Hakim Sendiri, Pengemudi Ford Ecosport yang Mabuk Tetap Ditilang

Megapolitan
Jadwal Buka Puasa di Tangerang Hari Ini, 18 Maret 2024

Jadwal Buka Puasa di Tangerang Hari Ini, 18 Maret 2024

Megapolitan
Paling Banyak karena Tak Pakai Sabuk, 14.510 Pengendara Ditilang Selama Operasi Keselamatan Jaya 2024

Paling Banyak karena Tak Pakai Sabuk, 14.510 Pengendara Ditilang Selama Operasi Keselamatan Jaya 2024

Megapolitan
Tarif Tol Jakarta-Pemalang untuk Mudik 2024

Tarif Tol Jakarta-Pemalang untuk Mudik 2024

Megapolitan
Kasus Meterai Palsu Ratusan Juta Rupiah di Bekasi, Bagaimana Cara Membedakan Asli dan Palsu?

Kasus Meterai Palsu Ratusan Juta Rupiah di Bekasi, Bagaimana Cara Membedakan Asli dan Palsu?

Megapolitan
Penggerebekan Tempat Produksi Tembakau Sintetis di Rumah Kos Jagakarsa Berawal dari Pengguna yang Tertangkap

Penggerebekan Tempat Produksi Tembakau Sintetis di Rumah Kos Jagakarsa Berawal dari Pengguna yang Tertangkap

Megapolitan
Gerebek Kos-kosan di Jagakarsa, Polisi Sita 500 Gram Tembakau Sintetis

Gerebek Kos-kosan di Jagakarsa, Polisi Sita 500 Gram Tembakau Sintetis

Megapolitan
Mengenal Sosok Eks Danjen Kopassus Soenarko yang Demo di KPU, Pernah Dituduh Makar pada Masa Pilpres 2019

Mengenal Sosok Eks Danjen Kopassus Soenarko yang Demo di KPU, Pernah Dituduh Makar pada Masa Pilpres 2019

Megapolitan
Jadwal dan Lokasi Samsat Keliling di Jabodetabek 19 Maret 2024

Jadwal dan Lokasi Samsat Keliling di Jabodetabek 19 Maret 2024

Megapolitan
Polsek Pesanggrahan Gerebek Tempat Produksi Tembakau Sintetis di Sebuah Rumah Kos

Polsek Pesanggrahan Gerebek Tempat Produksi Tembakau Sintetis di Sebuah Rumah Kos

Megapolitan
Tarif Penyeberangan Pelabuhan Merak-Bakauheni 2024

Tarif Penyeberangan Pelabuhan Merak-Bakauheni 2024

Megapolitan
Ingat Kematian, Titik Balik Tamin Menemukan Jalan Kebaikan sampai Jadi Marbut Masjid

Ingat Kematian, Titik Balik Tamin Menemukan Jalan Kebaikan sampai Jadi Marbut Masjid

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Selasa 19 Maret 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Selasa 19 Maret 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Megapolitan
Satpol PP Segel Tempat Prostitusi di Cilincing demi Menjaga Ketenteraman Ramadhan

Satpol PP Segel Tempat Prostitusi di Cilincing demi Menjaga Ketenteraman Ramadhan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com