JAKARTA, KOMPAS.com - Ramadhan selalu jadi momentum munculnya pedagang musiman, tak terkecuali di Ibu Kota. Berjualan takjil atau makanan dan minuman untuk berbuka jadi peluang yang cukup menjanjikan bagi pedagang kecil.
Tak hanya pedagang, keriuhan berbelanja jajanan pasar menjelang waktu berbuka atau dikenal dengan istilah "ngabuburit" nyatanya juga dirindukan sebagian besar masyarakat.
Setelah sempat lengang karena pandemi Covid-19, pasar Ramadhan kembali bergeliat. Sejak Kamis pukul 13.30, sejumlah pedagang sudah nampak membuka lapaknya di Balai Warga Rukun Warga (RW) 001, Bendungan Hilir, Jakarta Pusat.
Baca juga: Begini Serunya Jajan Takjil di Pasar Ramadhan Benhil Sambil Ditemani “Live Music”
Cuaca terik tak sedikit pun menyurutkan konsumen untuk ikut berburu takjil sore itu. Kebanyakan dari mereka bakal membawa aneka jenis makanan dalam sebuah kantong kresek untuk dibawa pulang.
Sri Nur Aini (57) pun semringah bisa kembali melihat keramaian yang sempat redup sepanjang 2020-2021 karena pandemi. Geliat pasar yang mulai ramai itu memberi harapan baru bagi Sri.
Pedagang lauk pauk ini mampu mengantongi pendapatan bersih hingga 20 juta dari hasil berjualan gudeg, rendang, dan opor ayam selama Ramadhan tahun lalu.
Tahun ini, setidaknya Sri menjual 26 menu lauk pauk dengan harga antara Rp 15.000 hingga Rp 40.000 per porsi.
Baca juga: Cerita Warga Berburu Takjil di Benhil: Kaget, Banyak Banget yang Jualan
"Untuk saat ini belum tahu karena ada juga yang berjualan seperti saya. Kalau tahun lalu, hanya saya yang berjualan ini," ujar Sri, dikutip dari Harian Kompas, Jumat (24/3/2023).
Sekitar pukul 16.15 WIB, jalanan di sekitar Pasar Ramadha Bendungan Hilir makin padat hingga macet sesekali. Kantong-kantong parkir dipenuhi sepeda motor dan mobil.
Ketua RW 001 Bendungan Hilir Prety Abas mengatakan, jumlah pedagang di wilayahnya itu meningkat dibandingkan tahu lalu.
Menurut dia, animo masyarakat yang ingin berjualan takjil tahun ini tergolong tinggi lantaran kuota terpenuhi hanya dalam dua hari dari jangka pendaftaran selama sepekan.
"Kebanyakan (pedagang) warga sini, tetapi ada sebagian orang luar juga. Kami menerapkan subsidi bagi warga sekitar," tutur Prety.
Artikel ini telah tayang di Harian Kompas dengan judul Berburu Takjil, Sinyal Positif Geliat Sektor Riil.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.