Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Pemulung, Pengemis, dan Eks Gelandangan “Naik Kelas” di Bekasi, Kini Tinggal di Rusun Rp 10.000

Kompas.com - 27/03/2023, 04:57 WIB
Ivany Atina Arbi

Editor

Sumber

JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah pemulung, pengemis, hingga eks gelandangan di Bekasi kini bisa menikmati fasilitas rumah susun (rusun) yang lengkap dengan membayar sewa Rp 10.000 per bulan.

Fasilitas itu bernama Rusun Sentra Timur Terpadu Pangudi Luhur yang dibangun Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) bersama Kementerian Sosial.

Rusun dengan satu menara berlantai lima itu memiliki 93 unit tipe 24. Lima dari 93 unit itu diperuntukkan bagi difabel, dan 88 sisanya merupakan unit reguler.

Adapun kapasitas tampung rusun yang berlokasi di Kelurahan Margahayu, Kecamatan Bekasi Tmur, Kota Bekasi, itu adalah 362 orang.

Baca juga: Seorang Pria Ditemukan Tewas Dekat Rel KA Bekasi, Diduga Tertabrak KRL

Asmani (40) adalah salah satu penghuni rusun yang diresmikan oleh pemerintah pada bulan Februari 2023 lalu.

Dengan antusias, Asmani menceritakan fasilitas apa saja yang ada di dalam unit rusun yang ia tempati bersama keluarga.

”Semua lengkap, dari meja makan, tempat tidur, kompor gas, sampai piring dan sendok juga ada. Saya dan suami ke sini hanya bawa pakaian saja,” kata ibu tiga anak itu, Jumat (24/3/2023).

Di unit bertipe 24 itu terdapat satu kamar tidur, satu ruang tamu, satu kamar mandi, dapur, dan balkon.

Asmani juga antusias menceritakan pengalamannya saat pertama kali mandi menggunakan shower di unit rumah susun itu.

”Cucu saya (juga) senang sekali mandi pakai shower. Kalau enggak diawasi, bisa berjam-jam di kamar mandi,” kata perempuan asal Karawang, Jawa Barat, itu.

Baca juga: Keluh Kesah Penghuni Rusun Pemulung Bekasi yang Masih Sulit Atur Keuangan meski Tarif Sewa Rp 10.000 per Bulan

Asmani bersama suami sudah memulung di wilayah Bekasi sejak 2020. Sebelumnya, mereka memulung di daerah Lebak Bulus, Jakarta Selatan.

Di sana, rumah petak yang mereka tempati kerap dilanda kebakaran. Perluasan penataan kota membuat tempat tinggal mereka tergusur.

Di Bekasi, mereka tinggal di lapak pengepul rongsokan di wilayah Duren Jaya, Bekasi Timur.

Wajah ceria juga menyelimuti Ozmah (50) yang baru dua minggu tinggal di lantai dua Rusun Sentra Timur Terpadu Pangudi Luhur.

Perempuan itu, Jumat sore, menggendong cucunya berkeliling di halaman depan rumah susun. Dia tersenyum menyaksikan tingkah anak-anak rusun bermain sepeda, bulu tangkis, dan berkejaran.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polda Metro Jaya Kerahkan 3.454 Personel Amankan Hari Buruh di Jakarta

Polda Metro Jaya Kerahkan 3.454 Personel Amankan Hari Buruh di Jakarta

Megapolitan
Terima Mandat Partai Golkar, Benyamin-Pilar Saga Tetap Ikut Bursa Cawalkot Tangsel dari PDIP

Terima Mandat Partai Golkar, Benyamin-Pilar Saga Tetap Ikut Bursa Cawalkot Tangsel dari PDIP

Megapolitan
Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Megapolitan
'Mayday', 15.000 Orang Buruh dari Bekasi Bakal Unjuk Rasa ke Istana Negara dan MK

"Mayday", 15.000 Orang Buruh dari Bekasi Bakal Unjuk Rasa ke Istana Negara dan MK

Megapolitan
Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Megapolitan
3 Juta KTP Warga DKI Bakal Diganti Jadi DKJ pada Tahun Ini, Dukcapil: Masih Menunggu UU DKJ Diterapkan

3 Juta KTP Warga DKI Bakal Diganti Jadi DKJ pada Tahun Ini, Dukcapil: Masih Menunggu UU DKJ Diterapkan

Megapolitan
Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Megapolitan
PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

Megapolitan
Gulirkan Nama Besar Jadi Bacagub DKI, PDI-P Disebut Ingin Tandingi Calon Partai Lain

Gulirkan Nama Besar Jadi Bacagub DKI, PDI-P Disebut Ingin Tandingi Calon Partai Lain

Megapolitan
Anggota Polisi Bunuh Diri, Psikolog Forensik: Ada Masalah Kesulitan Hidup Sekian Lama...

Anggota Polisi Bunuh Diri, Psikolog Forensik: Ada Masalah Kesulitan Hidup Sekian Lama...

Megapolitan
Warga Sebut Pabrik Arang di Balekambang Sebelumnya Juga Pernah Disegel

Warga Sebut Pabrik Arang di Balekambang Sebelumnya Juga Pernah Disegel

Megapolitan
Pengelola Sebut Warga Diduga Jual Beli Rusun Muara untuk Keuntungan Ekspres

Pengelola Sebut Warga Diduga Jual Beli Rusun Muara untuk Keuntungan Ekspres

Megapolitan
Nama Andika Perkasa Masuk Bursa Cagub DKI 2024, Pengamat: PDI-P Harus Gerak Cepat

Nama Andika Perkasa Masuk Bursa Cagub DKI 2024, Pengamat: PDI-P Harus Gerak Cepat

Megapolitan
Polisi Tutup Kasus Kematian Brigadir RAT, Kompolnas: Sudah Tepat karena Kasus Bunuh Diri

Polisi Tutup Kasus Kematian Brigadir RAT, Kompolnas: Sudah Tepat karena Kasus Bunuh Diri

Megapolitan
Pengedar Narkoba yang Ditangkap di Depok Konsumsi Ganja Berbentuk 'Liquid'

Pengedar Narkoba yang Ditangkap di Depok Konsumsi Ganja Berbentuk "Liquid"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com