JAKARTA, KOMPAS.com - Tersangka kasus penganiayaan remaja berinisial D (17), Shane Lukas (19), mengirimkan surat permintaan maaf kepada keluarga besar korban.
Surat yang ditulis langsung oleh Shane diketahui dikirimkan langsung ke keluarga D pada pekan lalu.
Perwakilan keluarga D, Alto Luger menilai surat tersebut menjadi bukti bahwa Shane merupakan sosok yang nirempati.
"Surat itu menandakan bahwa dia tidak memiliki empati. Kenapa seperti itu? Karena dia baru kirim surat satu bulan pascapenganiayaan," ujar Alto kepada Kompas.com, Selasa (28/3/2023).
Baca juga: Shane Lukas Tulis Surat Permintaan Maaf kepada D, Ini Isinya
"Lalu yang kedua, dia dengan polosnya meminta keluarga korban untuk mendoakannya dalam perkara penganiayaan ini," lanjut dia.
Dengan fakta tersebut, kata Alto, membuktikan bahwa tersangka penganiayaan tidak menyadari posisinya saat ini.
Alto bahkan mengecap Shane sebagai sosok yang tidak waras karena dengan mudahnya meminta doa kepada keluarga korban.
"Di paragraf terakhir surat tersebut, Shane meminta D dan keluarga untuk mendoakannya dalam kasus yang dia hadapi. Kasus nya apa? kasus penganiayaan D kan, cuma orang gila saja yang minta korbannya untuk mendoakan seorang pelaku," beber Alto.
Baca juga: Shane Lukas Kirim Surat ke D, Keluarga: Hanya Orang Gila yang Minta Korban Mendoakan Pelaku
Berikut isi surat permintaan maaf yang ditulis Shane Lukas:
Shalom/Assalamualaikum
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.