Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Dianggap Tutupi CCTV Pelajar Tewas Ditabrak Mercedes-Benz Anak Petinggi Polri

Kompas.com - 02/04/2023, 15:52 WIB
Dzaky Nurcahyo,
Ihsanuddin

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Keluarga pelajar berinisial MS (19) menilai aparat kepolisian terkesan menutup-nutupi CCTV yang merekam kecelakaan pengemudi Mercedes-Benz, MM (19), di bilangan Pasar Minggu, Jakarta Selatan.

MM yang merupakan anak petinggi Polri itu menabrak menabrak sepeda motor yang dikendarai SB dan ditumpangi MS.

Korban SB mengalami luka-luka, sementara MS meninggal dunia di lokasi kejadian.

Menurut keterangan kakak MS, N, pihak aparat enggan memperlihatkan rekaman CCTV dengan visual terbaik.

Keluarga korban justru dipersulit dan hanya mendapatkan rekaman CCTV yang letaknya jauh dari tempat kejadian perkara (TKP).

"Kami enggak dikasih unjuk CCTV dari semua arah. Kami hanya diperlihatkan satu CCTV, itu pun enggak terlihat terjadinya benturan secara jelas. Di sana hanya terlihat bahwa telah terjadi peristiwa kecelakaan," ujar N saat dikonfirmasi, Minggu (2/4/2023).

Baca juga: Motor Pelajar Tertabrak Mobil Mercedes-Benz Anak Petinggi Polri, Satu Tewas

Keheranan N semakin menjadi-jadi usai dirinya mencari tahu soal kondisi TKP kecelakaan yang terletak di perempatan lampu merah Jalan Margasatwa Raya, tepatnya di dekat Kementerian Pertanian.

N mengatakan, perempatan yang ramai dilalui kendaraan itu memiliki CCTV di berbagai sudut.

Alhasil N berasumsi bahwa pihak aparat seharusnya memiliki banyak rekaman dari sudut pandang yang berbeda-beda.

"Aku lihat itu kan jalan raya besar dan setiap titik itu ada CCTV. Tapi kita enggak dikasih CCTV dari arah situ (TKP terdekat), sama sekali enggak dikasih," ungkap N.

Baca juga: Anak Petinggi Polri yang Kemudikan Mercedes-Benz Maut Diduga di Bawah Pengaruh Alkohol

N bercerita, pihak kepolisian belum bisa memberikan CCTV dari angle lain karena pihaknya belum mendapatkan rekaman tersebut.

Alhasil aparat kepolisian mengaku hanya bisa memperlihatkan satu rekaman CCTV kepada keluarga korban.

"Aku sempat tanya kan, kan banyak CCTV dari kanan atau kiri jalan, kenapa tidak dikasih lihat. Tapi katanya mereka belum dapat, itu kalau aku enggak salah dengar, ya," ucap N.

Oleh karena itu, N mengaku bakal melaporkan kejadian kurang mengenakan ini ke Divisi Profesi dan Pengamanan (Propam) Mabes Polri.

N ingin Propam Mabes Polri memeriksa jajaran Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polres Metro Jakarta Selatan soal dugaan penyembunyian barang bukti CCTV.

"Kami mau ke Propam untuk mencari tahu itu, kenapa CCTV dari arah kanan dan kiri, sana-sini, itu enggak dikasih lihat ke kami," tegas N.

"Kalau dari keluarga itu, Senin kemungkinan kami akan mengadu ke Propam. Mungkin selanjutnya akan ke Kompolnas dan Komnas HAM," imbuh dia.

Baca juga: Kronologi Mobil Mercedes-Benz Anak Petinggi Polri Tabrak Motor Pelajar di Pasar Minggu

Korban disebut terobos lampu merah

Adapun kasus kecelakaan lalu lintas tersebut dewasa ini memang ditangani oleh Polres Metro Jakarta Selatan dengan laporan nomor LP/127/III/2023/SPKT/SATLANTAS METRO JAKSEL/POLDA METRO JAYA.

Kepala Satuan Lalu Lintas (Kasat Lantas) Polres Metro Jakarta Selatan Kompol Bayu Marfiando mengatakan, kecelakaan itu terjadi lantaran motor yang dikendarai SB (19) dan ditumpangi oleh MS menerobos lampu lalu lintas.

"Sejauh ini kesimpulannya bahwa motor ini menerobos lampu merah, jadi menyebabkan kecelakaan," kata Kompol Bayu Marfiando kepada wartawan, Jumat (31/3/2023).

Berdasarkan keterangan saksi, mobil yang dikemudikan MM melaju dari Mampang arah Ragunan di Jalan Margasatwa, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Minggu (12/3/2023).

Sesampainya di perempatan Kementerian Pertanian, mobil MM menabrak sepeda motor yang dikendarai SB dan ditumpangi MS.

Kecelakaan tersebut membuat SB terluka dan tak sadarkan diri, sampai harus membuatnya menjalani perawatan di RSUD Pasar Minggu hingga saat ini.

Sementara itu, MS langsung meninggal dunia di tempat kejadian perkara (TKP).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com