"Penyelidikan yang dilakukan Satlantas Polres Metro Jakarta Selatan terhadap kasus kecelakaan yang melibatkan klien kami sangat tidak transparan dan akuntabel, sehingga terkesan ada hal yang ditutup-tutupi," ujar Andi, Minggu.
Baca juga: Kuasa Hukum Korban Ungkap Kejanggalan Kasus Kecelakaan Mercedes-Benz Anak Petinggi Polri
Andi lantas mengungkapkan kejanggalan yang ditemukannya. Ia mengatakan, hal yang paling kentara adalah adanya oknum Satlantas Polres Metro Jakarta Selatan yang diduga memutarbalikkan fakta peristiwa kecelakaan.
Oknum tersebut disinyalir membuat keterangan palsu terhadap kliennya sesaat setelah insiden kecelakaan.
MS disebut tidak meninggal dunia di tempat oleh oknum tersebut. MS dideskripsikan hanya mengalami luka lecet dan langsung dirawat di rumah sakit.
"Dugaan pelanggaran terhadap prinsip transparansi dan akuntabel tidak hanya soal deskripsi yang salah usai kejadian. Surat kematian yang dikeluarkan RSUD Pasar Minggu juga amat janggal, sebab klien kami disebut meninggal bukan karena kecelakaan, tetapi akibat penyakit tidak menular," ungkap Andi.
Oleh karena itu, Andi mendorong Polda Metro Jaya untuk memberikan atensi atas kasus ini.
Baca juga: Polres Jaksel Benarkan Pengemudi Mercedes-Benz yang Tabrak Pelajar hingga Tewas Adalah Anak Polisi
Apalagi ada indikasi pembohongan publik yang dilakukan aparat kepolisian.
"Kapolda Metro Jaya perlu turun tangan dalam penyelidikan kecelakaan lalu lintas yang menewaskan MS dan luka berat SB karena sejak awal terjadinya kecelakaan, proses penanganan kecelakaan tersebut diselimuti beberapa kejanggalan yang diduga melanggar prinsip-prinsip penyelidikan kecelakaan lalu lintas," tegas Andi.
Adapun kasus kecelakaan lalu lintas itu teregistrasi dalam laporan nomor LP/127/III/2023/SPKT/SATLANTAS METRO JAKSEL/POLDA METRO JAYA.
Mobil yang dikemudikan MM diketahui melaju dari arah Mampang menuju Ragunan di Jalan Margasatwa, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Minggu (12/3/2023).
Baca juga: Kronologi Mobil Mercedes-Benz Anak Petinggi Polri Tabrak Motor Pelajar di Pasar Minggu
Sementara motor yang dikemudikan SB melaju dari arah Cilandak menuju Pasar Rebo.Ketika SB dan MS diduga menerobos lampu merah di perempatan tersebut, tiba-tiba mobil yang dikemudikan MM datang begitu cepat.
MM lantas tidak bisa mengelak.
Kecelakaan tersebut membuat SB terluka dan tak sadarkan diri. SB pun harus menjalani perawatan di RSUD Pasar Minggu hingga saat ini.
Sementara itu, MS langsung meninggal dunia di TKP kecelakaan.
(Penulis: Dzaky Nurcahyo | Editor: Irfan Maullana | Ihsanuddin).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.