JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Rusun Sentra Mulyajaya, Muchyidin, mengungkapkan bahwa semua penghuni tidak akan selamanya tinggal di rusun.
"Di sini, menghuni tidak selamanya. Kami beri kesempatan dua tahun," ungkap dia kepada Kompas.com, Minggu (2/4/2023).
Adapun rusun yang berlokasi di Bambu Apus, Cipayung, Jakarta Timur, ini dikhususkan bagi pemerlu pelayanan kesejahteraan sosial (PPKS).
Kalangan yang bisa menghuni rusun dengan harga sewa Rp 10.000 itu yakni tunawisma, pengemis, pemulung, gelandangan, dan sebagainya.
Baca juga: Beragam Fasilitas di Rusun Tunawisma Bambu Apus, Ada Ruang Serbaguna dan Taman
Muchyidin menuturkan, saat ini 76 dari 93 unit yang tersedia sudah memiliki calon penghuni.
Mereka telah dinyatakan memenuhi syarat dan laik untuk tinggal selama dua tahun di Rusun Sentra Mulyajaya.
"Setelah penghuni di sini selesai (menghuni selama dua tahun), mereka diganti dengan penghuni (baru) lainnya," jelas Muchyidin.
Sistem ini difungsikan untuk memberi kesempatan kepada PPKS lainnya agar bisa dibantu keluar dari jurang kemiskinan.
Baca juga: Rusun Tunawisma Bambu Apus Ramah Lansia dan Difabel, Ada Unit dan Fasilitas Khusus
Sebab, selama tinggal di rusun, penghuni akan diajari beberapa keterampilan, salah satunya menjahit.
Harapannya, mereka dapat mengembangkan diri dan menjadi mandiri saat keluar dari rusun, tak lagi menjadi PPKS.
Selama dua tahun di rusun, para penghuni juga bisa fokus menabung. Sebab, biaya sewa per bulan hanyalah Rp 10.000.
"Jadi setelah dua tahun, kalau mereka sudah mampu mandiri, silakan kembali lagi ke masyarakat dan menjadi mandiri," tutur Muchyidin.
Setelah dua tahun, pihak rusun akan melakukan evaluasi terhadap para penghuni.
Jika dirasa masih perlu dibina, mereka akan diberikan kesempatan untuk tinggal selama maksimal setahun lagi.
Namun, jika para penghuni merasa sudah bisa tinggal secara mandiri, mereka bisa langsung keluar dari rusun tanpa menunggu setahun.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.