JAKARTA, KOMPAS.com - Aksi pungutan liar (pungli) hingga pemalakan terhadap sopir truk masih terjadi di wilayah DKI Jakarta. Beberapa pelaku beraksi dengan cara mencegat truk dan meminta uang secara paksa kepada pengemudi.
Salah satunya terjadi di wilayah Kayu Besar, Cengkareng, Jakarta Barat. Peristiwa itu direkam oleh pengendara lain, dan videonya beredar luas di media sosial.
Tampak sejumlah orang mengadang laju truk kontainer di tengah kemacetan lalu lintas, dan meminta sejumlah uang kepada sopir secara paksa.
Setelah diberikan uang, para pelaku tak langsung membiarkan truk untuk melanjutkan perjalanan. Mereka terlihat meminta uang tambahan kepada sang sopir melalui kaca pintu kemudi.
Baca juga: Kecelakaan Maut di Tol Pemalang-Batang, Sopir Truk Bahan Kimia Diduga Alami Microsleep
Kapolsek Cengkareng Kompol Hasoloan Situmorang membenarkan adanya aksi pungli yang menimpa sopir truk itu. Dia mengaku, sudah mengerahkan anggotanya untuk datang ke lokasi kejadian dan menyelidiki kejadian itu.
"Kami sudah monitor dan kami sedang selidiki. Anggota sudah di TKP," ujar Hasoloan saat dikonfirmasi, Rabu (5/4/2023).
Kejadian serupa juga terjadi di Jalan Jembatan Tiga Raya, Penjaringan, Jakarta Utara, Selasa (4/4/2023). Pengemudi mobil pikap tampak dicegat oleh sejumlah pelaku pungli di tengah kemacetan.
Sang sopir dipaksa memberikan sejumlah uang kepada para pelaku jika ingin melanjutkan perjalanannya.
Tak hanya meminta uang, pelaku pungutan liar itu bahkan diduga memukul sopir yang tengah duduk di kursi kemudi. Insiden itu sempat direkam oleh pengendara lain yang melintas.
Baca juga: Sekolah di Jaksel Bantah Lakukan Pungli untuk Buka Blokir KJP: Hanya Salah Paham
Saat dikonfirmasi, Kanitreskrim Polsek Penjaringan AKP Harry Gasgasri mengatakan, jajaran tengah mengusut aksi premanisme terhadap sopir angkutan barang tersebut.
"Iya betul bang (kejadian tersebut). Sedang dilakukan penyelidikan di lapangan ya," kata Harry.
Seiring dengan penyelidikan terhadap, Harry berharap sopir mobil pikap yang menjadi korban agar membuat laporan resmi ke kepolisian.
"Sejauh ini belum ada laporan ke kami," ucap Harry.
Ketua Paguyuban Sopir Truk, Agung Bangkit menjelaskan bahwa aksi pemalakan dan pungutan liar di Cengkareng dan Jembatan Tiga itu sebetulnya hampir setiap hari terjadi.
Dua peristiwa tersebut hanya salah satu dari sekian banyak kejadian yang dialami sopir truk ataupun mobil pikap. Aksi tersebut terjadi di banyak lokasi di Ibu Kota, terutama kawasan Jakarta Barat dan Tanjung Priok, Jakarta Utara.