Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terungkapnya Pengunggah Video Polisi Tilap "Thrift", Ternyata Bukan Adik Penyidik Krimsus Polda Metro Jaya

Kompas.com - 07/04/2023, 07:07 WIB
Larissa Huda

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Penyidik Kepolisian Daerah (Polda) Metro Jaya dituduh menilap barang bukti pengungkapan kasus penyelundupan pakaian bekas ilegal.

Tuduhan itu dilontarkan dalam sebuah unggahan di media sosial yang mengaku mendapatkan sejumlah pakaian bekas yang disisihkan oleh penyidik Direktorat Reserse Kriminal Khusus.

Unggahan itu menampilkan tumpukan pakaian bekas dan balpres hasil penyelundupan yang disita sebagai barang bukti oleh Polda Metro Jaya.

Pengunggah menulis bahwa ia diberikan pakaian bekas sitaan itu oleh sang kakak yang bekerja di Dirkrimsus. Polisi pun menyelidiki kebenaran informasi tersebut.

Baca juga: Penyidik Dirkrimsus Polda Metro Jaya Dituduh Tilap Thrift Hasil Sitaan

Pengunggah bukan adik polisi

Tangkapan layar status WhatsApp yang menunjukkan barang bukti kasus perdagangan pakaian bekas impor alias thrifting akan disisihkan untuk dibawa pulangTwitter Tangkapan layar status WhatsApp yang menunjukkan barang bukti kasus perdagangan pakaian bekas impor alias thrifting akan disisihkan untuk dibawa pulang

Setelah diselidiki, pengunggah foto pakaian bekas hasil sitaan itu ternyata bukan keluarga dari polisi. Polisi memastikan kabar tersebut adalah hoaks.

Tiga tersangka pembuat dan penyebar konten hoaks bernarasi penyidik menyisihkan barang bukti pengungkapan penyelundupan pakaian bekas pun akhirnya ditangkap.

AM merupakan pembuat konten foto barang bukti tumpukan pakaian bekas dan balpres yang ditambahkan informasi hoaks di status whatsapp.

"Kalimat 'Enggak usah beli baju lebaran, di kantor banyak barang sitaan nanti dibawa pulang. resiko punya aa kerja di Dirkrimsus ya gini' ini konteksnya adalah kalimat fake atau bohong," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Trunoyudo Wisnu Andiko, Kamis (6/4/2023).

Baca juga: Saat Foto Polisi “Tilap” Barang Bukti Pakaian Bekas Ilegal Viral, Pengunggah Diselidiki…

Sementara itu, EW merupakan pelaku yang menyebarluaskan unggahan AM di akunTwitter-nya.

EW kemudian meminta bantuan pelaku IAS, pemilik akun Twitter dengan jumlah followers besar, untuk menyebarluaskan lagi konten hoaks itu.

"Ditambahkan kata-kata ‘bayangin barangmu disita terus dikasih ke orang-orang padahal kamu sendiri susah ngurus izinnya ribet’. Nah ini ada salah satu postingan yang provokatif," kata Direktur Reserse Krimsus Polda Metro Jaya Kombes Auliansyah Lubis.

Auliansyah menyebut bahwa IAS menggunakan bot yang membuat konten itu secara otomatis terunggah dan tersebar luas secara masif di jejaring Twitter.

Baca juga: 3 Pembuat dan Penyebar Hoaks Polisi Tilap Baju Bekas Jadi Tersangka, Salah Satunya Pemilik Akun Besar

Iseng dan benci polisi

Auliansyah menyebutkan, AM yang merupakan pembuat konten hoaks itu mengaku sekadar iseng.

"Khusus yang dilakukan oleh perempuan berinisial AM ini. Ini dia hanya sekadar iseng," ujar Auliansyah.

Halaman:


Terkini Lainnya

Ulah Meresahkan Wanita di Depok, Mengaku Malaikat lalu Paksa Warga Beri Uang Sambil Marah-marah

Ulah Meresahkan Wanita di Depok, Mengaku Malaikat lalu Paksa Warga Beri Uang Sambil Marah-marah

Megapolitan
Anies Baswedan Siap Ikut Pilkada Jakarta 2024, PKS Tunggu Keputusan DPP

Anies Baswedan Siap Ikut Pilkada Jakarta 2024, PKS Tunggu Keputusan DPP

Megapolitan
Polisi Akan Periksa Karyawan Toko Terkait Perampokan 18 Jam Tangan Mewah di PIK 2

Polisi Akan Periksa Karyawan Toko Terkait Perampokan 18 Jam Tangan Mewah di PIK 2

Megapolitan
Formula E Jakarta Ditunda Tahun Depan, Heru Budi: Nanti Tanya Gubernur yang Baru

Formula E Jakarta Ditunda Tahun Depan, Heru Budi: Nanti Tanya Gubernur yang Baru

Megapolitan
'Malaikat' Mampir 7 Kali ke Rumahnya, Warga: Dikasih Rp 50.000 Minta Rp 200.000, Enggak Puas

"Malaikat" Mampir 7 Kali ke Rumahnya, Warga: Dikasih Rp 50.000 Minta Rp 200.000, Enggak Puas

Megapolitan
Tiket Ancol Gratis Spesial HUT DKI Setelah Pukul 17.00 WIB, Ini Syarat dan Ketentuannya

Tiket Ancol Gratis Spesial HUT DKI Setelah Pukul 17.00 WIB, Ini Syarat dan Ketentuannya

Megapolitan
Dudung Abdurachman Tegaskan Tak Maju Pilkada Jakarta 2024

Dudung Abdurachman Tegaskan Tak Maju Pilkada Jakarta 2024

Megapolitan
Polisi Usut Dugaan Sekuriti dan Karyawan Terlibat Perampokan Toko Jam Tangan Mewah di PIK 2

Polisi Usut Dugaan Sekuriti dan Karyawan Terlibat Perampokan Toko Jam Tangan Mewah di PIK 2

Megapolitan
Pemerintah Segera Bentuk Satgas Judi Online, Fahira Idris Berikan Beberapa Catatan

Pemerintah Segera Bentuk Satgas Judi Online, Fahira Idris Berikan Beberapa Catatan

Megapolitan
Aset Rusunawa Marunda Dijarah Maling, Heru Budi: Kami Tangkap Pelakunya

Aset Rusunawa Marunda Dijarah Maling, Heru Budi: Kami Tangkap Pelakunya

Megapolitan
Anies Mau Kembalikan Jakarta ke Relnya, Gerindra: Dulu Gubernurnya Siapa?

Anies Mau Kembalikan Jakarta ke Relnya, Gerindra: Dulu Gubernurnya Siapa?

Megapolitan
Politikus Gerindra Sebut Ada yang 'Meriang' dan Buru-buru Deklarasi Usai Partainya Cek Ombak Pilkada Jakarta

Politikus Gerindra Sebut Ada yang "Meriang" dan Buru-buru Deklarasi Usai Partainya Cek Ombak Pilkada Jakarta

Megapolitan
Geliat di Kampung Konfeksi Tambora, Industri Tak Kecil di Dalam Gang Kecil...

Geliat di Kampung Konfeksi Tambora, Industri Tak Kecil di Dalam Gang Kecil...

Megapolitan
Pilu Wanita di Tangsel, Dipukuli Pacar hingga Babak Belur dan Disekap gara-gara Hilangkan Ponsel

Pilu Wanita di Tangsel, Dipukuli Pacar hingga Babak Belur dan Disekap gara-gara Hilangkan Ponsel

Megapolitan
Ruang Sauna di Jakarta Barat Diduga Terbakar, Tak Ada Korban Jiwa

Ruang Sauna di Jakarta Barat Diduga Terbakar, Tak Ada Korban Jiwa

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com