Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Suka Duka Sopir Bus, Menginap di Terminal ketika Tak Dapat Penumpang

Kompas.com - 16/04/2023, 17:38 WIB
Nabilla Ramadhian,
Bagus Santosa

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Nanang (60) sudah berprofesi sebagai sopir bus di PO Lana Jaya selama 25 tahun.

Selama itu, ada banyak suka dan duka yang dialami selama berkendara di jalur Sukabumi-Kampung Rambutan pulang-pergi (PP).

Kesukaannya sebagai seorang sopir bus adalah ketika menghadapi berbagai macam tantangan di jalanan, salah satunya saat berpapasan dengan pengendara motor.

"Motor itu jenis transportasi lain yang bikin mengendarai bus jadi lebih menantang. Yang bikin hati-hati banget untuk berkendara itu, motor," kata Nanang di Terminal Kampung Rambutan, Ciracas, Jakarta Timur, Minggu (16/4/2023).

Baca juga: Duka Sopir Bus Terminal Kalideres, Mengeluh Sepi Penumpang Jelang Lebaran 2023

Meski tingkah laku pemotor kerap membuatnya terkejut, seperti suka menyalip di titik buta, akan tetapi mereka membuatnya lebih berhati-hati dalam berkendara.

Sementara itu, duka yang dirasakan Nanang sebagai sopir bus adalah ketika ia tidak dapat penumpang, sehingga tidak bisa memberi setoran.

Cara Nanang menggaet penumpang adalah dengan mengetem di Terminal Kampung Rambutan selama 50 menit, lalu menuju Pasar Rebo dan mengetem selama satu jam.

Jika sudah mengetem di dua tempat itu, tetapi tidak ada penumpang untuk diangkut ke Sukabumi, Nanang akan kembali ke Terminal Kampung Rambutan.

"Kalau enggak ada (penumpang) ya balik lagi ke terminal. Menginap menunggu besok," ucap dia.

Belum pulih dari Covid-19

Covid-19 melanda Indonesia pada Maret 2020. Sejak saat itu, jumlah penumpang yang menaiki bus Nanang masih belum pulih.

Hingga kini, kisaran penumpang yang hendak menuju Sukabumi dari Jakarta Timur hanyalah 10-15 orang per hari.

Baca juga: Cerita Sopir Bus Ketika Bawa Bus Single dan Double Decker

Sementara pada 2019 ke bawah, Nanang bisa mengangkut 25-30 orang per hari menuju Sukabumi.

Nanang memang ditargetkan untuk memberi setoran, tetapi hal ini dilakukan secara situasional.

"Memang ditarget ada setoran, tapi beberapa saja kalau lagi ada," terang Nanang.

Sebagai contoh, apabila Nanang dan kondektur menghasilkan Rp 300.000 dari Sukabumi-Kampung Rambutan PP, mereka akan membaginya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Antisipasi Percobaan Bunuh Diri Berulang, KPAI Minta Guru SMP di Tebet Deteksi Dini

Antisipasi Percobaan Bunuh Diri Berulang, KPAI Minta Guru SMP di Tebet Deteksi Dini

Megapolitan
Bus Transjakarta Bisa Dilacak 'Real Time' di Google Maps, Dirut Sebut untuk Tingkatkan Layanan

Bus Transjakarta Bisa Dilacak "Real Time" di Google Maps, Dirut Sebut untuk Tingkatkan Layanan

Megapolitan
Kampung Susun Bayam Dikepung, Kuasa Hukum Warga KSB Adu Argumen dengan Belasan Sekuriti

Kampung Susun Bayam Dikepung, Kuasa Hukum Warga KSB Adu Argumen dengan Belasan Sekuriti

Megapolitan
Fakta Penutupan Paksa Restoran di Kebon Jeruk, Mengganggu Warga karena Berisik dan Izin Sewa Sudah Habis

Fakta Penutupan Paksa Restoran di Kebon Jeruk, Mengganggu Warga karena Berisik dan Izin Sewa Sudah Habis

Megapolitan
KPAI Minta Hukuman Ibu yang Rekam Anaknya Bersetubuh dengan Pacar Diperberat

KPAI Minta Hukuman Ibu yang Rekam Anaknya Bersetubuh dengan Pacar Diperberat

Megapolitan
Pemerkosa Remaja di Tangsel Masih Satu Keluarga dengan Korban

Pemerkosa Remaja di Tangsel Masih Satu Keluarga dengan Korban

Megapolitan
Pabrik Narkoba di Bogor Terbongkar, Polisi Klaim 'Selamatkan' 830.000 Jiwa

Pabrik Narkoba di Bogor Terbongkar, Polisi Klaim "Selamatkan" 830.000 Jiwa

Megapolitan
Siasat Pabrik Narkoba di Bogor Beroperasi: Kamuflase Jadi Bengkel, Ruangan Pakai Peredam

Siasat Pabrik Narkoba di Bogor Beroperasi: Kamuflase Jadi Bengkel, Ruangan Pakai Peredam

Megapolitan
Ratusan Sekuriti Geruduk Kampung Susun Bayam, Perintahkan Warga Segera Pergi

Ratusan Sekuriti Geruduk Kampung Susun Bayam, Perintahkan Warga Segera Pergi

Megapolitan
Lima Tahun Berlalu, Polisi Periksa 5 Terduga Pelaku Penusukan Noven Siswi SMK Bogor

Lima Tahun Berlalu, Polisi Periksa 5 Terduga Pelaku Penusukan Noven Siswi SMK Bogor

Megapolitan
Pemerkosa Remaja di Tangsel Sudah Mundur dari Staf Kelurahan sejak 2021

Pemerkosa Remaja di Tangsel Sudah Mundur dari Staf Kelurahan sejak 2021

Megapolitan
Usahanya Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Minta Mediasi ke Pemilik Lahan

Usahanya Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Minta Mediasi ke Pemilik Lahan

Megapolitan
4 Oknum Polisi yang Ditangkap karena Pesta Narkoba di Depok Direhabilitasi

4 Oknum Polisi yang Ditangkap karena Pesta Narkoba di Depok Direhabilitasi

Megapolitan
Cegah Stunting di Jaksel, PAM Jaya dan TP-PKK Jaksel Teken Kerja Sama Percepatan Penurunan Stunting

Cegah Stunting di Jaksel, PAM Jaya dan TP-PKK Jaksel Teken Kerja Sama Percepatan Penurunan Stunting

Megapolitan
KPAI Datangi Sekolah Siswa yang Hendak Bunuh Diri, Cek Keamanan dan Sarpras Gedung

KPAI Datangi Sekolah Siswa yang Hendak Bunuh Diri, Cek Keamanan dan Sarpras Gedung

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com