Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penjual Jasa Tukar Uang Keluhkan Pelanggan Jelang Lebaran Tahun Ini Lebih Sepi daripada Sebelumnya

Kompas.com - 17/04/2023, 21:03 WIB
Firda Janati,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Irfan (30) penjual jasa penukaran uang di jalanan mengeluh pelanggan lebih sepi dibandingkan jelang Lebaran tahun 2022.

Tujuh hari sebelum Lebaran, Irfan sudah duduk di pinggir Jalan Maulana Hassanudin, Kecamatan Cipondoh, Kota Tangerang, tidak jauh dari Terminal Poris Plawand.

Di depan Irfan, sudah ada pecahan uang baru nominal kecil, yakni Rp 2.000, Rp 5.000 dan Rp 10.000 yang masing-masing terbungkus plastik.

Baca juga: Singgung Dana Penghilangan Jalur Sepeda di Santa, Komisi B: Contoh Pemborosan!

"Setiap hari (buka jasa tukar uang) mungkin sampai hari Kamis. Hari ini sudah Rp 25 juta (yang menukar uang)," kata Irfan ditemui di lokasi, Senin (17/4/2023).

Meski sudah tembus Rp 25 juta, Irfan mengaku untungnya tidak seberapa dibanding tahun lalu yang lebih ramai.

"Wah tahun kemarin mah bagus, keuntungnya kurang tahu berapa, kalau jutanya ada Rp 15 juta sih," kata dia.

Irfan merupakan salah satu dari sekian banyak penyedia jasa penukaran uang pinggir jalan yang kerap muncul jelang Lebaran.

Dia sudah tiga tahun menekuni pekerjaan ini.

Baca juga: Cerita Galih, Pemudik yang Bawa Burung Kesayangannya ke Kampung Halaman

"Ini tahun ketiga. Tahun kemarin saya juga mulai seminggu sebelum Lebaran, tempatnya selalu di sini," imbuh dia.

Kebanyakan pelanggan ingin menukar uang dengan pecahan Rp 5.000 untuk dibagikan saat Lebaran.

"Kebanyakan sih minta tukar uang yang Rp 5.000-an," ujar Irfan.

Untuk setiap transaksi, pelanggan dikenakan biaya sebesar 10 persen dari jumlah uang yang ditukarkan.

Nantinya, seluruh uang tersebut akan disetorkan ke pemilik modal.

Baca juga: Pegang Puluhan Juta Rupiah, Penjual Jasa Tukar Uang Baru Takut Dijambret di Pinggir Jalan

Dari situ, Irfan akan mendapatkan upah paling banyak empat persen dari total uang lembaran yang berhasil ditukar.

"Pokoknya kita tukar ke agen 6 persen, kita ngejualnya 10 persen, untungnya cuma 4 persen," ujarnya.

Selama menunggu pelanggan di pinggir jalan itu, topi dan masker kain tak pernah lepas dari kepala dan wajah Irfan.

Fungsinya tidak lain untuk melindungi diri dari terik matahari, juga debu dan asap kendaraan selama bekerja mulai pukul 08.00 hingga 17.30 WIB.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

Megapolitan
Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Megapolitan
Pria di Kali Sodong Dibunuh 'Debt Collector' Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Pria di Kali Sodong Dibunuh "Debt Collector" Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Megapolitan
KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

Megapolitan
PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

Megapolitan
Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Megapolitan
'Bullying' Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

"Bullying" Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

Megapolitan
KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

Megapolitan
Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Megapolitan
Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Megapolitan
Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Megapolitan
Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com