Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 25/04/2023, 12:44 WIB
Rizky Syahrial,
Fabian Januarius Kuwado

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kawasan permukiman di Jalan Kebon Pala, Jatinegara, Jakarta Timur, Selasa (25/4/2023) pagi, terendam banjir.

Air berasal dari Sungai Ciliwung yang melimpas setelah  Pintu Air Katulampa, Bogor berstatus Siaga III, Senin (24/4/2023) malam.

Ketua RT 13 RW 04 Kelurahan Kampung Melayu, Sanusi mengatakan, air sudah tiba di kawasan ini sekitar pukul 04.30 WIB.

Warga sudah mendapatkan informasi bahwa Katulampa sudah berstatus Siaga III sejak pukul 20.00 WIB kemarin.

Ia mengatakan, status Siaga III dari Katulampa, tidak membuat warganya mengungsi. 

"Kemarin itu Katulampa siaga tiga dari BPBD, sekitar jam 20.00 WIB malam, kalau masih siaga tiga ya santai saja warga di sini. Air pasti menggenang tapi tidak parah," ujar Sanusi saat ditemui di lokasi, Selasa (25/4/2023).

Baca juga: Bendung Katulampa Siaga 3, BPBD DKI Minta Warga Waspada Banjir

Ia mengatakan, air setinggi kurang lebih 50 cm atau sepinggang orang dewasa menggenang pada pagi tadi. Namun banjir perlahan surut. 

"Jadi kalau status Katulampa siaga tiga, di sini pasti kena," tambah dia.

Menurutnya, sekitar 40 rumah dari dua RT terendam banjir pagi ini. Terdapat kurang lebih 20 KK yang terdampak.

"Dua RT. Ada RT 13 - RW 04, dan RT 11 - RW 5 . Dan sekitar 40 rumah terendam banjir. Kalau KK banyak mungkin 20 KK, karena satu rumah bisa dua KK kan," kata dia.

Jika status Katulampa sudah siaga satu, barulah warganya mengungsi.

Sebab, jika Pintu Air Katulampa sudah berstatus siaga satu, kawasan Kebon Pala bisa terendam air dengan tinggi dua meter lebih.

"Bisa dua meter lebih tingginya kalau statusnya Katulampa siaga satu. Di depan rumah saya bisa dua meter," tambah dia.

Baca juga: Banjir Rendam 2 Desa di Sumenep, Aktivitas Warga Terganggu

Ia menambahkan, banjir yang menggenang saat ini tidak mengganggu rutinitas warga Jalan Kebon Pala.

"Sudah biasa. Kalau baru siaga tiga ya kecil banjirnya. Siaga dua anak-anak pada main air. Siaga satu baru mengungsi. Dibilang-bilangin ke warga 'banjir mau gede nih, pada mau ngungsi enggak?'," tukas Sanusi.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Polisi Imbau Masyarakat Tidak Sebarkan Foto Jenazah 4 Anak Tewas di Jagakarsa

Polisi Imbau Masyarakat Tidak Sebarkan Foto Jenazah 4 Anak Tewas di Jagakarsa

Megapolitan
4 Anak yang Tewas di Jagakarsa Diduga Alami Luka Lebam di Mulut, Korban Dibekap?

4 Anak yang Tewas di Jagakarsa Diduga Alami Luka Lebam di Mulut, Korban Dibekap?

Megapolitan
DPRD DKI Minta Pembahasan RUU DKJ Libatkan Akademisi hingga Perwakilan Masyarakat di Jakarta

DPRD DKI Minta Pembahasan RUU DKJ Libatkan Akademisi hingga Perwakilan Masyarakat di Jakarta

Megapolitan
KemenPPPA: Baru Kali Ini Ada Kasus 4 Anak Dibunuh dalam Waktu Bersamaan

KemenPPPA: Baru Kali Ini Ada Kasus 4 Anak Dibunuh dalam Waktu Bersamaan

Megapolitan
Tahanan Kasus Penganiayaan yang Kabur dari Lapas Tangerang Dikenal Tak Mau Bersosialisasi

Tahanan Kasus Penganiayaan yang Kabur dari Lapas Tangerang Dikenal Tak Mau Bersosialisasi

Megapolitan
Senangnya Emak-emak Ikut “Sekolah Lansia” di Cempaka Putih: Berasa ABG Lagi!

Senangnya Emak-emak Ikut “Sekolah Lansia” di Cempaka Putih: Berasa ABG Lagi!

Megapolitan
Protes Wacana Gubernur Jakarta Ditunjuk Presiden, F-Demokrat DKI: Apa Artinya Otonomi?

Protes Wacana Gubernur Jakarta Ditunjuk Presiden, F-Demokrat DKI: Apa Artinya Otonomi?

Megapolitan
10 Pintu Air untuk Kendalikan Banjir di Jakarta Timur Rampung Dibangun

10 Pintu Air untuk Kendalikan Banjir di Jakarta Timur Rampung Dibangun

Megapolitan
Minta Sumbangan ke Warga, WN Pakistan Ditangkap di Cengkareng

Minta Sumbangan ke Warga, WN Pakistan Ditangkap di Cengkareng

Megapolitan
RUU DKJ Atur Gubernur Jakarta Dipilih Presiden, F-Demokrat: Jangan Cabut Suara Rakyat!

RUU DKJ Atur Gubernur Jakarta Dipilih Presiden, F-Demokrat: Jangan Cabut Suara Rakyat!

Megapolitan
Polisi Sebut Tak Ada Luka Tusuk pada Tubuh 4 Anak yang Tewas di Jagakarsa

Polisi Sebut Tak Ada Luka Tusuk pada Tubuh 4 Anak yang Tewas di Jagakarsa

Megapolitan
Sopir Diduga Mengantuk, Truk Bermuatan Babi Terguling di Tol Jagorawi

Sopir Diduga Mengantuk, Truk Bermuatan Babi Terguling di Tol Jagorawi

Megapolitan
RS Polri Pastikan Tak Ada Luka Tusuk pada Tubuh 4 Anak yang Diduga Dibunuh Ayah di Jagakarsa

RS Polri Pastikan Tak Ada Luka Tusuk pada Tubuh 4 Anak yang Diduga Dibunuh Ayah di Jagakarsa

Megapolitan
Dinkes DKI Buka Sentra Vaksinasi Covid-19, Ini Lokasi dan Jadwalnya

Dinkes DKI Buka Sentra Vaksinasi Covid-19, Ini Lokasi dan Jadwalnya

Megapolitan
Curiga 4 Anak yang Diduga Dibunuh Ayah Alami Luka Lebam, Polisi Lakukan Pemeriksaan Histopatologi

Curiga 4 Anak yang Diduga Dibunuh Ayah Alami Luka Lebam, Polisi Lakukan Pemeriksaan Histopatologi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com