5. Curhat soal penyakit
Trunoyodo mengungkapkan, Buddy sempat bercerita tentang penyakit yang dialaminya sebelum ditemukan meninggal karena diduga bunuh diri.
Seusai serah terima jabatan, Buddy disebut menghadap Kapolres Metro Jakarta Timur untuk meminta izin berobat karena sedang sakit.
Baca juga: Sebelum Bunuh Diri, Kasat Narkoba Polres Jaktim Sempat Curhat Sakit Tak Tertahankan
"Jadi ada percakapan dengan Pak Kapolres menyatakan bahwa sakitnya sudah tak tertahankan lagi dan tidak bisa berbuat apa-apa kalau sakit," ujar Trunoyudo.
Setelah pertemuan itu, Buddy menjalani perawatan dan tindakan medis untuk menyembuhkan penyakit empedu yang dideritanya.
Namun, penyakit yang dideritanya tidak kunjung sembuh. Kondisi ini diduga menjadi pemicu Buddy bunuh diri di pelintasan rel daerah Jatinegara.
"Dua minggu lalu baru masuk langsung izin dan kemudian operasi di RS Pondok Indah. Tentu ini jadi bagian dari pada proses penyelidikan kami," kata Trunoyudo.
6. Sempat "ngantor" sebelum tewas
Ternyata, Buddy sempat mendatangi Polres Metro Jakarta Timur pada Sabtu pagi setelah kurang lebih dua pekan menjalani perawatan karena sakit.
"Hari ini, tadi pagi ke kantor, kebetulan di Polres Metro Jakarta Timur," ujar Trunoyudo.
Baca juga: Kasat Narkoba Polres Jaktim Sempat Ngantor Sebelum Bunuh Diri dengan Tabrakkan Diri ke Kereta
Untuk itu, penyidik akan menggali keterangan saksi-saksi di Polres Metro Jakarta Timur dalam rangka menyelidiki motif bunuh diri Buddy
"Nanti kami cari saksi-saksi lagi, dan kejadian di sini kurang lebih dua kilometer dari kantor Polres Metro Jakarta Timur," kata Trunoyudo.
7. Tak ada warga yang melihat Buddy
Warga setempat tidak ada yang melihat Buddy di area rel kereta api tempat tubuhnya ditemukan.
Warga sekaligus pedagang Pasar Enjo, Hamdun (60) mengatakan, warga yang beraktivitas di sekitar lokasi kejadian baru mengetahui bahwa ada seseorang yang tertabrak kereta setelah petugas Stasiun Jatinegara datang.
Baca juga: Warga Tak Perhatikan Aktivitas Kasat Narkoba Polres Jaktim Sebelum Tabrakkan Diri ke Kereta
"Enggak ada yang lihat. Jadi tiba-tiba ramai petugas saja. Awalnya yang menemukan petugas stasiun. Itu sekitar jam 09.30 WIB," ujar Hamdun saat ditemui di lokasi.
Menurut Hamdun, jasad Buddy ditemukan di Jalur 3 rel kereta relasi Jatinegara-Bekasi. Lokasi persis di seberang kios buah Hamdun.
Hal serupa dituturkan oleh Odi Suryadi (55), pedagang di Pasar Enjo.
Dia mengaku baru mengetahui ada seseorang yang tertabrak kereta setelah banyak anggota polisi dan TNI di area rel.
Bahkan petugas meminta terpal dan karung tak terpakai ke kios pedagang untuk menutupi sementara jasad Buddy di rel kereta.