"Enggak ada yang lihat kita-kita juga. Tau-tau banyak petugas, ada polisi sama TNI segala. Itu terpal sama karungnya bekas nutupinnya masih ada. Dari sini itu," kata Odi.
8. Diduga terseret dari jauh
Hamdun menduga korban tertabrak rangkaian kereta dari arah Jakarta dan terseret hingga ke lokasi penemuan.
"Soalnya kalau tertabraknya di sini enggak mungkin di sini ditemukannya. Pasti tertabrak dulu, terus terseret sampai ke sini," kata Hamdun.
9. Masih berseragam
Buddy masih mengenakan seragam dinas Polri saat ditemukan tewas di rel kereta.
"Saya lihat potongannya tergeletak. Kelihatan masih pakai baju dinas polisi berwarna cokelat," ujar Odi.
Selain seragam dinas, terdapat sepatu lars khas anggota TNI-Polri yang masih dipakai Buddy.
"Kan kelihatan celana sama bajunya masih ada. Kelihatan masih pakai sepatu juga yang hitam gede itu juga," kata Odi.
10. Masinis akan diperiksa
Polisi bakal memeriksa masinis kereta api jarak jauh yang diduga menabrak Buddy.
Trunoyudo menyampaikan, permintaan keterangan sebagai saksi dilakukan untuk menyelidiki tewasnya Buddy di rel kawasan Jatinegara, Jakarta Timur.
"Sejauh ini ada satu saksi dari pihak masinis dalam hal ini. Ini akan dilakukan proses pengambilan keterangan," ujar Trunoyudo.
Selain itu, penyidik akan menggali keterangan dari pihak keluarga Buddy dan saksi-saksi di sekitar lokasi kejadian.
"Di tempat kejadian perkara secara eksternal juga diambil keterangan, dan juga kami akan mendalami secara internalnya pihak keluarga," kata Trunoyudo.
Kini, kasus tewasnya Buddy tengah didalami oleh jajaran Polres Metro Jakarta Timur bersama Ditreskrimum Polda Metro Jaya.
Sementara itu, jenazah Buddy sudah dievakuasi ke RS Polri Kramat Jati, Sabtu, untuk divisum.
Setelah itu, jenazah dibawa ke RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta Pusat, untuk disemayamkan sebelum langsung dibawa ke Manado.
"Almarhum dibawa dari RS Polri ke RSPAD Gatot Soebroto untuk semayamkan, karena rencana besok keluarga bawa ke Manado," ujar Cyprus di RS Polri, Sabtu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.