Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Masinis KA Tegal Bahari Lihat Detik-detik AKBP Buddy Sebelum Ditabrak Kereta, Polisi: Sempat Merapat ke Dinding

Kompas.com - 02/05/2023, 16:56 WIB
Larissa Huda

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Masinis kereta api Tegal Bahari relasi Pasar Senen-Tegal melihat detik-detik Ajun Komisaris Besar (AKBP) Buddy Alfrits Towoliu dari jarak 300 meter sebelum ditabrak kereta.

Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Metro Jakarta Timur Komisaris Besar (Kombes) Leonardus Simamarmata memastikan, tak hanya masinis, tetapi juga asisten masinis ikut melihat keberadaan AKBP Buddy saat kereta mendekat.

Baca juga: Polisi Bakal Periksa Masinis Kereta yang Tabrak AKBP Buddy di Jatinegara

"Saksi melihat korban berdiri seorang diri sambil menengok kanan dan kiri di pinggir tembok bagian dalam pembatas area rel dan Jalan Raya Bekasi Timur," ungkap Leonardus, dilansir dari TribunJakarta.com, Senin (1/5/2023).

Menurut Leonardus, saat itu Kereta api Tegal Bahari melaju dari arah Pasar Senen masuk Stasiun Jatinegara dengan kecepatan kereta 27 kilometer per jam.

Leonardus berujar, baik masinis maupun asistennya kemudian melihat Buddy berjalan ke rel jalur tiga atau tempat kejadian perkara yang akan dilintasi kereta api.

"Selanjutnya korban tertabrak dan meninggal dunia sekira pukul 09.31 WIB," sambung Leonardus.

Sebelum kejadian, posisi Buddy terlihat keluar seorang diri dari Polres Metro Jakarta Timur. Ia terpantau turun dari lift lantai empat pukul 09.11 WIB.

Baca juga: Keluarga Cabut Pernyataan Cyprus, Paman AKBP Buddy yang Sebut Tak Percaya Dugaan Bunuh Diri

Kemudian, Buddy berjalan menuju gerbang saat keluar Polres Metro Jakarta Timur dan menyeberang jalan raya di depan Polres Metro Jakarta Timur pada pukul 09.12 WIB.

Catatan waktu tersebut dengan waktu riil dan berdasarkan rekaman kamera CCTV sebelum kejadian.

Pada pukul 09.21 WIB, Buddy terlihat sampai di depan Stasiun Jatinegara dari pantauan CCTV yang berhasil didapatkan polisi.

"Korban berjalan kaki seorang diri di depan Stasiun Jatinegara dari arah timur, masih menggunakan pakaian yang sama seorang diri," kata Leonardus lagi.

Sebelum kejadian, Buddy dan sepupuya Junaedi Towoliu pada Sabtu itu tiba di Polres Metro Jakarta Timur pukul 05.45 WIB.

Baca juga: Polisi Ungkap Ada 6 Panggilan Telepon di Ponsel AKBP Buddy Saat Kejadian

Buddy dan sepupunya menggunakan mobil pribadi ke Polres Metro Jakarta Timur. Kendaraan itu yang menyiapkan adalah istri AKBP Buddy.

Menurut sepupunya, Buddy masih sempat menikmati sarapan bekal yang dimasak istrinya di rumah.

Saat tiba di Polres Metro Jakarta Timur, Buddy dan sepupunya kemudian langsung masuk ke ruangan Kasat Narkoba yang merupakan ruangan kerja Buddy.

Halaman:


Terkini Lainnya

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com