Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

AG Disebut Baru Tahu Niat Mario Dandy Aniaya D saat Naik Rubicon ke Pesanggrahan

Kompas.com - 05/05/2023, 13:23 WIB
Dzaky Nurcahyo,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Terdakwa anak AG (15) disebut tak pernah tahu rencana Mario Dandy Satrio (20) yang berniat menganiaya D (17) di rumah temannya.

Kuasa hukum AG, Mangatta Toding Allo mengungkap, kliennya baru tahu niat jahat tersebut saat menumpangi mobil Rubicon menuju bilangan Pesanggrahan, Jakarta Selatan.

"Dia tidak tahu sama sekali. Janjinya kan habis facial itu ketemu D di rumah temannya hanya untuk mengembalikan kartu pelajar dan ngobrol secara baik-baik," ujar dia kepada Kompas.com, Kamis (4/5/2023).

Baca juga: Kuasa Hukum AG Sebut Pengembalian Kartu Pelajar Jadi Akal Bulus Mario untuk Memaksa Bertemu dengan D

AG tidak tahu-menahu soal rencana penganiayaan D karena Mario diam-diam merencanakannya bersama Shane Lukas (19).

Mario disebut membuat rencana itu melalui sambungan telepon dengan Shane saat AG menjalani perawatan wajah.

"Ketika AG facial, Mario membuat rencana penganiayaan dengan Shane secara diam-diam. Jadi sampai beberapa jam sebelum penganiayaan, klien kami tidak tahu. AG baru tahu saat Mario membicarakan perihal rencana tersebut di dalam mobil bersama Shane," ungkap Mangatta.

Sesampainya di lokasi, AG sebenarnya masih berpikiran positif. Sebab, awalnya Mario dan D hanya mengobrol empat mata.

Namun, ketika situasi berubah menjadi kacau, Mangatta menyebut bahwa sang klien tampak tertekan.

Baca juga: Batal Pergi Facial bersama Ibunya, AG Mengaku Tak Tahu Ajakan Mario Berujung pada Penganiayaan D

Hal itu terlihat ketika AG mulai menyalakan sebatang rokok saat D diminta melakukan sikap tobat oleh Mario.

AG disinyalir tengah berada di fase stres tingkat tinggi dan akhirnya membuatnya mengisap rokok,.

Jadi Mangatta mengeklaim, AG merokok bukan untuk menikmati momen penganiayaan itu.

"Berdasarkan penuturan Reza Indragiri yang merupakan ahli psikologi forensik, merokok tidak semata-mata tanda seseorang menikmati sesuatu, namun tingkat stres tinggi juga bisa menjadi penyebab," beber Mangatta.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Megapolitan
Pria di Kali Sodong Dibunuh 'Debt Collector' Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Pria di Kali Sodong Dibunuh "Debt Collector" Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Megapolitan
KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

Megapolitan
PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

Megapolitan
Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Megapolitan
'Bullying' Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

"Bullying" Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

Megapolitan
KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

Megapolitan
Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Megapolitan
Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Megapolitan
Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Megapolitan
Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Megapolitan
Polres Bogor Buat Aplikasi 'SKCK Goes To School' untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Polres Bogor Buat Aplikasi "SKCK Goes To School" untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Megapolitan
Depresi, Epy Kusnandar Tak Dihadirkan dalam Konferensi Pers Kasus Narkobanya

Depresi, Epy Kusnandar Tak Dihadirkan dalam Konferensi Pers Kasus Narkobanya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com