Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sindikat Curanmor Asal Lampung Gunakan Uang Hasil Curian untuk Beli Sabu

Kompas.com - 08/05/2023, 16:09 WIB
Zintan Prihatini,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kapolsek Tambora Kompol Putra Pratama mengatakan sindikat pencurian motor (curanmor) asal Lampung, menggunakan uang hasil penjualan barang curian untuk membeli sabu.

Para pelaku masing-masing berinisial MA (25), S (33), BA (23), MS (29), AS (27), HS (24), T (25), NM (25), FI (22), BS (34), S (25), dan HS (19).

"Uang penjualan motor digunakan untuk membeli narkoba jenis sabu," ujar Putra dalam keterangannya, Senin (8/5/2023).

Ke-12 pelaku curanmor, lanjut dia, kerap beraksi di tiga wilayah yakni Jakarta Barat, Jakarta Utara, dan Kota Tangerang.

Baca juga: Polisi Sebut Sindikat Curanmor Asal Lampung Simpan Barang Curian di Save House Tangerang

Putra menuturkan, para pelaku memiliki 'save house' di kawasan Nerogtog, Pinang, Kota Tangerang. Save house ini merupakan rumah kontrakan, yang digunakan pelaku untuk menyimpan barang hasil curian.

Mereka memanfaatkan tempat itu untuk membongkar atau mempreteli sepeda motor curian sebelum diangkut ke Lampung.

"Apabila sudah mendapatkan dua sampai tiga sepeda motor, sepeda motor itu dipreteli untuk diangkut dengan menggunakan mobil pikap menuju Lampung," ungkap Putra.

Adapun penangkapan ke-12 tersangka bermula saat polisi mendatangi rumah kontrakan yang menjadi tempat penampungan motor hasil curian.

Baca juga: Keluarga Pasutri Korban Tabrak Lari Oknum TNI di Bekasi Belum Diizinkan Lihat Rekaman CCTV Kecelakaan

 

Kata Putra, setelah menyelidiki, jajarannya menemukan lokasi para tersangka. Kemudian diketahui, mereka menyewa empat petak kamar kontrakan.

Polisi pun berhasil menangkap lima orang pelaku berikut dengan barang bukti berupa satu sepeda motor, kunci leter T, dan magnet pembuka kunci. Satu jam kemudian, di lokasi yang sama, dua tersangka lain datang menggunakan sebuah sepeda motor.

"Selang 20 menit kemudian datang lagi satu orang tersangka lainnya ke save house dengan mengendarai satu unit sepeda motor Honda Vario nopol A 5847 CL dan ditemukan juga satu set kunci leter T," jelas Putra.

Para pelaku akhirnya ditangkap sekaligus pada Kamis (4/5/2023). Sementara tiga terduga pelaku lain yakni B, F, dan S masuk daftar pencarian orang (DPO).

Baca juga: Saat Pengendara Motor Tetap Langgar Aturan Lewat JLNT Casablanca, Nyawa Jadi Taruhan

Berdasarkan pengakuan para tersangka, aksi pencurian sudah dilakukan di 23 tempat di Jakarta Barat, Jakarta Utara dan Tangerang. Putra menyampaikan, sebanyak 18 sepeda motor hasil curian sudah dikirim ke Lampung, sedangkan lima sepeda motor lainnya disita Polsek Tambora.

"Pelaku curanmor ini melakukan perbuatannya secara berpasangan, bergantian," tutur dia.

Atas perbuatannya, para pelaku dijerat Pasal 363 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) juncto Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP dan atau Pasal 480 KUHP juncto 55 ayat (1) ke-1 KUHP dengan ancaman hukuman maksimal tujuh tahun penjara.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menjelang Pendaftaran Cagub Independen, Tim Dharma Pongrekun Konsultasi ke KPU DKI

Menjelang Pendaftaran Cagub Independen, Tim Dharma Pongrekun Konsultasi ke KPU DKI

Megapolitan
DBD Masih Menjadi Ancaman di Jakarta, Jumlah Pasien di RSUD Tamansari Meningkat Setiap Bulan

DBD Masih Menjadi Ancaman di Jakarta, Jumlah Pasien di RSUD Tamansari Meningkat Setiap Bulan

Megapolitan
Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Megapolitan
Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Megapolitan
Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Megapolitan
Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Megapolitan
Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Megapolitan
Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Megapolitan
Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Megapolitan
DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

Megapolitan
Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

Megapolitan
Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com