Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Daftarkan 50 Kadernya ke Kantor KPU Depok, PKS: Setiap Dapil Ada 1 hingga 2 Bacaleg Milenial

Kompas.com - 08/05/2023, 16:20 WIB
M Chaerul Halim,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Partai Keadilan Sejahtera (PKS) telah menyiapkan satu hingga dua bakal calon legislatif (bacaleg) milenial untuk enam daerah pemilihan atau dapil.

Ketua Dewan Pengurus Daerah (DPD) PKS Imam Budi Hartono menyebutkan, jumlah itu merupakan sebagian dari 50 bacaleg yang telah didaftarkan ke Kantor Pemilihan Umum (KPU) Kota Depok, pada Senin (8/5/2023).

Baca juga: 50 Bacalegnya Daftar ke Kantor KPU, PKS Depok Ingin Raup Suara Milenial

Adapun enam dapil di wilayah Kota Depok, yakni:

1. Kecamatan Pancoran Mas (dapil 1).
2. Kecamatan Beji, Limo dan Cinere (dapil 2)
3. Kecamatan Cimanggis (dapil 3).
4. Kecamatan Sukmajaya (dapil 4).
5. Kecamatan Tapos dan Cilodong (dapil 5).
6. Kecamatan Cipayung, Sawangan dan Bojongsari (dapil 6).

"Untuk (bacaleg) milenial, setiap dapil ada satu sampai dua orang milenial," kata Imam di Kantor KPU Depok, Senin.

Sementara itu, bacaleg dari perempuan milenial itu merupakan hasil kombinasi dari empat dapil.

Baca juga: Terima Pendaftaran 50 Bacaleg dari PKS, KPU Depok: Hari Ini Pecah Telur

Namun, Imam tak menjelaskan secara rinci berapa orang perempuan milenial yang didaftarkan sebagai bacaleg DPRD Kota Depok.

"Untuk perempuannya, kombinasi kayak ada di Sukmajaya, Pancoran Mas, di Cipos (Cilodong-Tapos) ada Cisari (Cipayung-Sawangan-Bojongsari) empat dapil kurang lebih bacaleg milenial perempuan dan yang lainnya milenial laki-laki," ucap Imam.

Oleh karena itu, ia berharap para bacaleg PKS itu nantinya dapat memperoleh suara-suara milenial pada pemilu 2024 mendatang.

Baca juga: PKS Daftarkan 50 Bacaleg ke KPU Depok, 17 di Antaranya Perempuan

"Mudah-mudahan anak-anak milenial bisa ikutan dalam mencoblos di 2024, dan calon milenial ini menjadi target untuk menggapai suara milenial," ucap Imam.

Sebelum mendaftar, puluhan bacaleg DPRD Kota Depok ini berjalan kaki dari rumah Imam di Jalan GDC menuju Kantor KPU Kota Depok di Jalan Raya Margonda.

Berdasarkan pantauan Kompas.com, ratusan kader PKS telah berdiri di Jalan Raya Margonda untuk menyambut kedatangan para bacaleg tersebut.

Para pendukung yang mengenakan pakaian putih itu tampak membawa berbagai atribut, di antaranya bendera, topeng, dan spanduk dukungan bacaleg pilihannya.

Tak hanya itu, mereka membawa alat musik marawis untuk dimainkan bersama-sama.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menyusuri Jalan yang Dilalui Para Korban Tragedi 12 Mei 1998...

Menyusuri Jalan yang Dilalui Para Korban Tragedi 12 Mei 1998...

Megapolitan
Sosok Dimas Aditya Korban Kecelakaan Bus Ciater Dikenal Tak Mudah Marah

Sosok Dimas Aditya Korban Kecelakaan Bus Ciater Dikenal Tak Mudah Marah

Megapolitan
Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Megapolitan
Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Megapolitan
Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Megapolitan
3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

Megapolitan
Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Megapolitan
Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Megapolitan
Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Megapolitan
Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Megapolitan
Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Megapolitan
Gelar 'Napak Reformasi', Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Gelar "Napak Reformasi", Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Megapolitan
Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Megapolitan
Saat Epy Kusnandar Ditangkap karena Narkoba, Diam Seribu Bahasa

Saat Epy Kusnandar Ditangkap karena Narkoba, Diam Seribu Bahasa

Megapolitan
Misteri Mayat Pria Terbungkus Sarung di Pamulang, Diduga Dibunuh Lalu Dibuang

Misteri Mayat Pria Terbungkus Sarung di Pamulang, Diduga Dibunuh Lalu Dibuang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com