Adapun keluarga korban menyesalkan tindakan Prada MW yang memutuskan kabur sesaat kecelakaan itu terjadi.
Rendra mengatakan, seharusnya Prada MW menolong korban, bukan justru kabur begitu saja.
"Kenapa justru ketika terjadi kecelakaan, bukannya turun dan menolong korban, malah melarikan diri," kata Rendra.
Baca juga: Pelaku Penabrak Pasutri Lansia di Bekasi adalah Anggota TNI AD
Berdasarkan informasi yang diterima keluarga, Prada MW diduga kabur karena panik dan ketakutan.
Meski begitu, keluarga korban tetap menyesalkan tak adanya sikap ksatria yang seharusnya dimiliki oleh Prada MW sebagai prajurit TNI.
"Kami sangat menyesalkan karena terduga pelaku ini kan prajurit TNI yang semestinya melindungi segenap bangsa. Itu yang kami sesalkan, di mana jiwa ksatria seorang anggota TNI-nya," ujar Rendra.
Secara terpisah, kuasa hukum keluarga korban, yakni Hazirun Tumanggor, mengatakan bahwa proses hukum dipastikan akan berlanjut.
Untuk saat ini, fokus keluarga meminta rekaman kamera CCTV yang merekam detik-detik kecelakaan itu diperlihatkan.
Sebab, rekaman kamera CCTV itulah yang nantinya bisa jadi bukti tindak pidana tersebut.
"Kami akan berusaha terus untuk melihat CCTV tersebut, karena kami akan melihat di situ bagaimana peristiwa hukumnya, peristiwa tabrakannya terjadi, CCTV menjadi parameternya," kata Harizun.
Baca juga: Melihat Mobil Ringsek Anggota TNI AD dan Motor Pasutri Lansia yang Terlibat Tabrakan Maut di Bekasi
Sementara itu, Rendra berharap Denpom sebagai pihak yang berwenang menangani kasus ini dapat bekerja secara profesional.
“Supaya bisa segera dilimpahkan ke pengadilan dengan sebagaimana mestinya,” tutur Rendra.
“Kami dari keluarga inginnya persoalan ini diselesaikan secara prosedur hukum dan terduga pelaku diadili seadil-adilnya untuk keluarga korban,” imbuh dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.