Seorang pria berinisial IR mencoba masuk Istana Kepresidenan dengan menerobos pasukan pengamanan yang berjaga-jaga di sekitar Istana pukul 10.25 WIB, Senin (18/12/2017).
Namun, IR langsung diamankan pasukan Paspampres sebelum sempat memasuki Istana.
Baca juga: Isi Ponsel Milik Pria Penerobos Istana Penuh dengan Ujaran Kebencian
Saat polisi memeriksa isi ponsel milik IR, didapati berbagai bentuk ujaran kebencian yang ditujukan kepada Presiden Joko Widodo.
Tidak hanya Jokowi, ujaran kebencian itu juga ditujukan kepada tokoh-tokoh lain, seperti Prabowo Subianto dan Susilo Bambang Yudhoyono.
Setelah diamankan, diketahui bahwa IR diduga mengalami gangguan jiwa.
Seorang wanita bernama Siti Elina melakukan penerobosan kawasan Istana Negara pada 25 Oktober 2022 lalu. Saat menerobos, ia membawa sebuah senjata api.
Baca juga: Seorang Perempuan Ditangkap karena Todong Pistol ke Paspampres dan Coba Terobos Istana
Dalam aksinya itu, ia juga menodongkan senjata api berjenis FN ke Paspampres yang berjaga di depan.
Dengan sigap, Paspampres berhasil mengamankan pistol tersebut. Siti kemudian diserahkan ke Polantas yang berada di depan Istana untuk selanjutnya diperiksa di Mapolda Metro Jaya.
Motif Siti menerobos Istana Negara rupanya karena ia ingin bertemu Presiden Joko Widodo untuk menyampaikan pesan personal, yakni mengenai kesalahan pada ideologi negara.
"Tujuannya ke Istana ingin bertemu Pak Jokowi. Ia ingin menyampaikan bahwa Indonesia salah karena dasarnya bukan Islam, tetapi Pancasila,” kata Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi, Rabu (26/10/2022).
Dua perempuan berinisial M (36) dan N (47) diduga hendak menerobos masuk Istana Negara pada Senin (8/5/2013) sekitar pukul 11.00 WIB.
Baca juga: Polisi Tangkap 2 Perempuan yang Diduga Hendak Menerobos Masuk Istana Negara
Mereka hendak masuk ke kawasan Istana Negara karena ingin menyampaikan soal kasusnya kepada Presiden Joko Widodo. Keduanya mengaku sebagai korban penipuan investasi.
Namun, petugas kepolisian langsung menghalau keduanya dan membawa mereka ke pos pengamanan di kawasan silang Monas.
Kedua wanita itu hendak menyampaikan aspirasi dan mencari keadilan untuk dua kasus yang berbeda.
"Ibu M korban penipuan investasi, dan Ibu N (ada kasus) penggelapan di NTB," kata Kapolsek Gambir Kompol Mugia Yarry Junanda saat dihubungi Kompas.com, Senin (8/5/2023), siang.
(Penulis: Ihsanuddin, Iwan Supriyatna, Abba Gabrilin, Xena Olivia | Editor: Sandro Gatra, Dian Maharani, Ivany Atina Arbi, Inggried Dwi Wedhaswary).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.