Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jasad Bayi Ditemukan di Pondok Aren, Pelaku Pembuang Bayi Belum Diketahui

Kompas.com - 13/05/2023, 22:39 WIB
Firda Janati,
Amir Sodikin

Tim Redaksi

TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Jasad bayi ditemukan di Pondok Aren, Tangerang Selatan, Banten, Sabtu (13/5/2023) pukul 12.30 WIB.

Jasad bayi malang yang belum diketahui jenis kelaminnya itu pertama kali ditemukan oleh F di pinggir kali Jalan Utama I Pondok Karya, Pondok Aren Tangerang Selatan.

"Benar (ada penemuan bayi) sampai saat ini identitas jasad bayi tersebut belum diketahui," kata Ipda Galih, Humas Kepolisian Resor (Polres) Tangerang Selatan, Sabtu malam.

Galih menuturkan, kronologi penemuan bayi tersebut bermula saat F mengambil tanah di pinggir kali.

Baca juga: 10 Aktivitas di Kampung Ekowisata Keranggan di Tangerang Selatan

"F melihat kaki manusia yang tertutup kardus di kali tersebut. F lalu memberitahu temannya AY dan UA," ujar Galih.

Kata Galih, ketiga saksi kemudian memastikan kaki tersebut merupakan kaki manusia atau bukan.

"Setelah di cek ternyata benar itu merupakan jasad bayi. Kemudian saksi-saksi lapor polisi," kata Galih.

Baca juga: 7 Tempat Makan di Bintaro Sektor 9, Cocok untuk Keluarga dan Teman

Saat ini, polisi belum mengetahui pelaku pembuang bayi. Kasusnya kini masih diselidiki.

"Kasusnya masih proses penyelidikan Unit Reskrim Polsek Pondok Aren," ujar dia.

Setelah ditemukan, jasad bayi tersebut langsung dibawa ke RSUD Kabupaten Tangerang untuk diautopsi.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Kuasa Hukum Aiman Mengaku Tak Diberitahu Polisi soal Perubahan Aturan Penyelidikan Peserta Pemilu

Kuasa Hukum Aiman Mengaku Tak Diberitahu Polisi soal Perubahan Aturan Penyelidikan Peserta Pemilu

Megapolitan
Mayat Pria Tanpa Identitas Ditemukan di Kali Ciluar Bogor

Mayat Pria Tanpa Identitas Ditemukan di Kali Ciluar Bogor

Megapolitan
Aiman Berharap Tak Dapat Ancaman Usai Diperiksa soal Kasus Oknum Polisi Tak Netral

Aiman Berharap Tak Dapat Ancaman Usai Diperiksa soal Kasus Oknum Polisi Tak Netral

Megapolitan
Sekretaris Fraksi Gerindra DPRD DKI Purwanto Meninggal Dunia

Sekretaris Fraksi Gerindra DPRD DKI Purwanto Meninggal Dunia

Megapolitan
Pelantikan Ketua KPK Sementara Dinilai Cacat Hukum

Pelantikan Ketua KPK Sementara Dinilai Cacat Hukum

Megapolitan
Polisi Pastikan Tak Ada Intimidasi Terhadap Pentas Teater Butet Kartaredjasa

Polisi Pastikan Tak Ada Intimidasi Terhadap Pentas Teater Butet Kartaredjasa

Megapolitan
Usai Bakar Istrinya Hidup-hidup, Jali Langsung Berdagang

Usai Bakar Istrinya Hidup-hidup, Jali Langsung Berdagang

Megapolitan
Diperiksa 5,5 Jam, Aiman Dicecar 60 Pertanyaan soal Pernyataan Oknum Polri Tak Netral di Pemilu 2024

Diperiksa 5,5 Jam, Aiman Dicecar 60 Pertanyaan soal Pernyataan Oknum Polri Tak Netral di Pemilu 2024

Megapolitan
Antisipasi Banjir, Dinas Bina Marga DKI Sebar Petugas untuk Bersihkan Tali Air yang Tersumbat

Antisipasi Banjir, Dinas Bina Marga DKI Sebar Petugas untuk Bersihkan Tali Air yang Tersumbat

Megapolitan
Kronologi Pembunuhan Wanita di Bogor oleh Pacarnya Sendiri

Kronologi Pembunuhan Wanita di Bogor oleh Pacarnya Sendiri

Megapolitan
BPBD dan KPU DKI Bahas Strategi Penanganan 2.841 TPS Rawan Banjir

BPBD dan KPU DKI Bahas Strategi Penanganan 2.841 TPS Rawan Banjir

Megapolitan
Usai Bunuh Pacarnya di Bogor, Alung Ternyata Dibantu Temannya Saat 'Buang' Jasad Korban ke Ruko Kosong

Usai Bunuh Pacarnya di Bogor, Alung Ternyata Dibantu Temannya Saat "Buang" Jasad Korban ke Ruko Kosong

Megapolitan
KPU DKI: 2.841 TPS di Jakarta Rawan Banjir Saat Pemilu 2024

KPU DKI: 2.841 TPS di Jakarta Rawan Banjir Saat Pemilu 2024

Megapolitan
Gibran Diduga Kampanye di CFD, Heru Budi: Saya Enggak Tahu, Masih Tidur...

Gibran Diduga Kampanye di CFD, Heru Budi: Saya Enggak Tahu, Masih Tidur...

Megapolitan
Pembunuh Lansia di Bekasi Terancam Hukuman 20 Tahun Penjara

Pembunuh Lansia di Bekasi Terancam Hukuman 20 Tahun Penjara

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com