Sejak saat itu, Nasi Gule Pakde Mayestik menjadi pilihan karyawan kafe dan bar di sekitar tempat berdagangnya, untuk makan sebelum dan sepulang bekerja atau saat istirahat.
Pilihan berjualan pada malam hingga pagi juga membuat Nasi Gule Pakde Mayestik kerap dikunjungi, dan dijadikan tempat berkumpul para muda-mudi.
Jam operasional Nasi Gule Pakde Mayestik pun akhirnya kembali berubah dan mulai buka pada pukul 20.00 WIB.
Dalam sehari, Lagiman mengaku bisa menjual 100 sampai 150 porsi pada hari kerja. Sementara pada akhir pekan, penjualannya bisa meningkat dua kali lipat menjadi 300 porsi.
"Pas pandemi Covid-19 kemarin nge-drop parah. Tapi yang penting tetep bisa nyambung hidup," kata Lagiman.
Adapun Nasi Gule Pakde Mayestik berlokasi di Jalan Kyai Maja, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Tak sulit menemukan lapak Lagiman karena gerobaknya yang mencolok dipenuhi berbagai stiker.
Untuk satu porsi nasi gule, dibanderol seharga Rp 25.000.
Lagiman mengakui bahwa harga yang dia tawarkan lebih mahal dari nasi gule di lokasi lain. Misalnya, Gultik Blok M yang rata-rata dibanderol seharga Rp 10.000 sampai Rp 18.000-an.
Tetapi dia menjamin bahwa nasi gule di tempatnya memiliki porsi lebih banyak dengan rasa tak kalah enaknya. Sebab, nasi dan gule disajikan secara terpisah.
"Di sini saya Rp 25.000, tapi beda porsinya. Penyajiannya juga beda-beda. Nama boleh sama, tapi rasa lain," pungkas Lagiman.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.