JAKARTA, KOMPAS.com - Pelintasan liar di rel kereta api (KA) Km 12+400 lintas Jatinegara-Bekasi telah ditutup oleh Daop 1 Jakarta.
Lokasi itu merupakan tempat Kepala Satuan (Kasat) Narkoba Polres Metro Jakarta Timur Ajun Komisaris Besar (AKBP) Buddy Alfrits Towoliu tewas tertabrak kereta pada Sabtu (29/4/2023) lalu.
Deni (40), bukan nama sebenarnya, merespons positif penutupan pelintasan liar yang berlokasi di dekat lampu merah Kejaksaan Negeri Jakarta Timur itu.
Baca juga: KAI Tutup Pelintasan Liar di Jatinegara Tempat AKBP Buddy Diduga Bunuh Diri
"Dengan ditembok jadi lebih aman sebenarnya, karena enggak bakal ada orang lalu lalang lagi," ucap dia di lokasi, Senin (15/5/2023).
Namun, Deni kemudian mengingatkan imbasnya bahwa warga di sepanjang Jalan Bekasi Timur Raya kini harus berjalan cukup jauh untuk ke Pasar Enjo.
Memang di sana sudah ada jembatan penyeberangan orang sebagai akses ke Pasar Enjo. Akan tetapi jaraknya cukup jauh.
Karena itu, beberapa orang akhirnya memilih melewati pelintasan sebidang liar.
"Jembatan penyeberangannya jauh, jadi pada komplain warga di sini," ujar Deni.
Baca juga: Ada 77 Kecelakaan, KAI Kembali Tutup Pelintasan Liar di Jakarta
"Jadi ditembok begini memang bagus untuk keselamatan warga, cuma satu, tolong bangun JPO di sini. Mudahkan akses orang ke pasar," sambung dia.
Adapun Daop 1 Jakarta menutup pelintasan liar pada akhir pekan lalu.
Pada saat AKBP Buddy diduga bunuh diri, pelintasan itu hanya dibatasi tembok beton. Namun, ada beberapa pembatas berupa deretan besi, termasuk titik yang dilalui oleh AKBP Buddy menuju rel kereta api.
Berdasarkan tampilan pada Google Streetview, deretan besi yang dilalui AKBP Buddy tampak bolong sehingga menyebabkan lubang yang cukup besar untuk dilewati.
Deretan besi itu membatasi akses warga di Jalan Bekasi Timur Raya menuju Pasar Enjo.
Deni yang bekerja di dekat pelintasan mengatakan, mulanya celah itu tertutup rapat dengan deretan besi sehingga sulit untuk dilalui.
"Tembok (deretan besi) awalnya enggak bolong. Mungkin rusak karena tangan nakalnya siapa enggak tahu. Jadi tempat lalu lalang orang di situ buat ke pasar, pada nyeberang," kata Deni.
Kepala Humas KAI Daop 1 Jakarta Eva Chairunisa menuturkan, pembukaan pelintasan liar oleh oknum berpotensi menimbulkan kecelakaan.
Sebab, sejak Januari-14 Mei 2023, telah terjadi 77 kejadian KA menabrak warga di wilayah Daop 1 Jakarta.
Dari 77 peristiwa itu, 53 di antaranya menyebabkan warga meninggal dunia, 20 orang mengalami luka ringan, dan empat orang selamat.
"Minimnya kesadaran pengendara mematuhi aturan di pelintasan sebidang menjadi faktor utama terjadinya kecelakaan," ucap Eva.
Baca juga: Kini Ditutup KAI, Begini Penampakan Pelintasan Liar Tempat AKBP Buddy Diduga Bunuh Diri
Eva mengingatkan, masyarakat seharusnya melintas di pelintasan sebidang yang telah dihadirkan oleh PT KAI.
Pelintasan sebidang sudah dibuat mengikuti aturan untuk keselamatan dan keamanan bersama, seperti yang diatur pada perundang-undangan dan peraturan pemerintah.
Meski menyeberang di pelintasan sebidang resmi, masyarakat tetap harus berhati-hati.
"Perhatikan sisi kanan dan kiri saat akan melintas untuk meyakinkan tidak ada kereta api yang akan melewati pelintasan," ujar Eva.
Pengendara mobil diimbau untuk membuka kaca jendela saat akan melalui pelintasan sebidang rel.
Dengan demikian, pandangan dan pendengaran tidak terhalang.
Lalu, jangan menggunakan telepon saat berkendara, dan tidak menerobos pelintasan saat sirene sudah berbunyi.
"Daop 1 Jakarta juga mengimbau kepada seluruh masyarakat dan pengendara agar tidak beraktifitas disekitar jalur rel," tegas Eva.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.