Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Keikhlasan Keluarga Korban Kecelakaan Guci Tegal Maafkan Sopir Bus yang Kini Jadi Tersangka

Kompas.com - 16/05/2023, 08:19 WIB
Firda Janati,
Ihsanuddin

Tim Redaksi

TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Keluarga korban meninggal dunia kecelakaan bus di wisata pemandian air panas Guci, Tegal, mengaku sudah ikhlas memaafkan sopir bus. 

Pemberian maaf itu bahkan sudah disampaikan langsung kepada keluarga sopir bus.

Meski demikian, keluarga korban tetap ingin proses hukum berjalan.

Sopir bus dan kenek kini telah ditahan setelah keduanya ditetapkan sebagai tersangka.

Keluarga sopir datang langsung ke rumah korban

Linda (33) anak dari mendiang Maja, mengungkapkan kepada Kompas.com mengenai adanya upaya perdamaian dengan sopir yang terancam hukuman pidana.

Istri dan anak sopir menyampaikan permintaan maaf langsung kepada keluarga mendiang Maja pada hari ketujuh Maja meninggal dunia.

Linda menuturkan, istri dan anak sopir datang langsung ke rumahnya untuk meminta maaf.

"Mereka turut berduka cita atas kejadian kecelaan itu. Pihak istri dan anaknya juga sudah ke sini meminta maaf," kata Linda saat diwawancarai di Pondok Serut, Serpong Utara, Senin (15/5/2023).

Baca juga: Minta Maaf, Keluarga Sopir Bus Datangi Langsung Keluarga Korban Kecelakaan Guci Tegal

Linda melihat ada ketulusan dari permintaan maaf istri dan anak sopir. Keluarganya pun menerima permintaan maaf tersebut.

"Mereka benar-benar minta maaf. Suaminya (sopir) juga syok atas kejadian ini. Saya bilang secara manusia saya memaafkan," kata Linda.

Sebagai perwakilan keluarga, Linda mengatakan, ia telah ikhlas menerima takdir ayahnya meninggal dunia dalam kecelakaan yang terjadi pada Minggu (7/5/2023) silam itu.

Ia juga telah menerima permintaan maaf keluarga sopir.

Proses hukum tetap berjalan

Linda (33) anak Maja, korban kecelakaan bus peziarah warga Tangsel di Guci, Tegal, saat ditemui di rumahnya kawasan Serpong Utara, Tangsel, Senin (15/5/2023). Linda telah memaafkan sopir bus yang kini telah dijadikan sebagai tersangka. Namun ia meminta proses hukum tetap berjalan.KOMPAS.com/FIRDA JANATI Linda (33) anak Maja, korban kecelakaan bus peziarah warga Tangsel di Guci, Tegal, saat ditemui di rumahnya kawasan Serpong Utara, Tangsel, Senin (15/5/2023). Linda telah memaafkan sopir bus yang kini telah dijadikan sebagai tersangka. Namun ia meminta proses hukum tetap berjalan.

Namun terlepas dari pemberian maaf itu, Linda dan keluarga ingin proses hukum terhadap sopir dan kenek tetap berjalan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rayakan 'May Day', Puluhan Ribu Buruh Bakal Aksi di Patung Kuda lalu ke Senayan

Rayakan "May Day", Puluhan Ribu Buruh Bakal Aksi di Patung Kuda lalu ke Senayan

Megapolitan
Pakar Ungkap 'Suicide Rate' Anggota Polri Lebih Tinggi dari Warga Sipil

Pakar Ungkap "Suicide Rate" Anggota Polri Lebih Tinggi dari Warga Sipil

Megapolitan
Kapolda Metro Larang Anggotanya Bawa Senjata Api Saat Amankan Aksi 'May Day'

Kapolda Metro Larang Anggotanya Bawa Senjata Api Saat Amankan Aksi "May Day"

Megapolitan
3.454 Personel Gabungan Amankan Aksi “May Day” di Jakarta Hari Ini

3.454 Personel Gabungan Amankan Aksi “May Day” di Jakarta Hari Ini

Megapolitan
Ada Aksi “May Day”, Polisi Imbau Masyarakat Hindari Sekitar GBK dan Patung Kuda

Ada Aksi “May Day”, Polisi Imbau Masyarakat Hindari Sekitar GBK dan Patung Kuda

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 1 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 1 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Spanduk Protes “Jalan Ini Sudah Mati” di Cipayung Depok | Polisi Temukan Tisu “Magic” di Tas Hitam Diduga Milik Brigadir RAT

[POPULER JABODETABEK] Spanduk Protes “Jalan Ini Sudah Mati” di Cipayung Depok | Polisi Temukan Tisu “Magic” di Tas Hitam Diduga Milik Brigadir RAT

Megapolitan
Polda Metro Jaya Kerahkan 3.454 Personel Amankan Hari Buruh di Jakarta

Polda Metro Jaya Kerahkan 3.454 Personel Amankan Hari Buruh di Jakarta

Megapolitan
Terima Mandat Partai Golkar, Benyamin-Pilar Saga Tetap Ikut Bursa Cawalkot Tangsel dari PDI-P

Terima Mandat Partai Golkar, Benyamin-Pilar Saga Tetap Ikut Bursa Cawalkot Tangsel dari PDI-P

Megapolitan
Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Megapolitan
'Mayday', 15.000 Orang Buruh dari Bekasi Bakal Unjuk Rasa ke Istana Negara dan MK

"Mayday", 15.000 Orang Buruh dari Bekasi Bakal Unjuk Rasa ke Istana Negara dan MK

Megapolitan
Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Megapolitan
3 Juta KTP Warga DKI Bakal Diganti Jadi DKJ pada Tahun Ini, Dukcapil: Masih Menunggu UU DKJ Diterapkan

3 Juta KTP Warga DKI Bakal Diganti Jadi DKJ pada Tahun Ini, Dukcapil: Masih Menunggu UU DKJ Diterapkan

Megapolitan
Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Megapolitan
PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com