Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat WNA Hipnotis Agen Telur di Cakung, Korban Rugi Rp 5,8 Juta dan Alami Trauma

Kompas.com - 17/05/2023, 10:32 WIB
Nabilla Ramadhian,
Ihsanuddin

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - Pemilik toko agen telur di Jalan Raya Penggilingan, Cakung, Jakarta Timur, jadi korban hipnotis pada Senin (15/5/2023) sore.

Diduga, tindak kriminal ini dilakukan oleh dua warga negara asing (WNA) berjenis kelamin laki-laki dan perempuan.

Dugaan itu berdasarkan logat dan bahasa dua pelaku penipuan dan pencurian itu, yang disaksikan oleh dua anak korban, yakni Fitri (30) dan Boyke (28).

"Yang cowok pakai bahasa Indonesia, tapi ada campuran bahasa Inggris. Logatnya kayak orang luar negeri ngomong pakai bahasa Indonesia," ungkap Fitri di lokasi, Selasa (16/5/2023).

Baca juga: Agen Telur di Cakung Diduga Dihipnotis WNA dengan Modus Tukar Uang, Rugi Rp 5,8 Jutaan

Meski begitu, ia tidak bisa memastikan apakah laki-laki itu benar seorang WNA atau tidak karena wajahnya tertutup topi dan masker.

Namun, perempuan yang datang bersamanya terlihat seperti WNA dari Saudi Arabia karena wajahnya terlihat saat dia membuka masker.

"Istrinya ngomong pakai bahasa Arab awalnya, tapi karena enggak ada yang mengerti, dia campur pakai bahasa Inggris," ucap Fitri.

Pura-pura belanja dan tukar uang

Boyke menuturkan, penipuan dengan cara hipnotis dilakukan dengan modus pura-pura belanja dan menukar uang.

"Kronologinya, awalnya datang mau beli mi instan dan mau tukar duit. Saat tukar duit, hipnotisnya mulai masuk," kata Boyke di tokonya, Selasa.

Baca juga: Kronologi Agen Telur Dihipnotis WNA hingga Rugi Rp 5,8 Juta, Anak Korban Curigai Gelagat Pelaku

Menurut keterangan warga setempat, keduanya datang menggunakan mobil yang terparkir di lokasi lain.

Pada saat kejadian, pelaku laki-laki masuk ke dalam toko sambil membawa beberapa bungkus mi instan.

Saat hendak bertransaksi, ia meminta untuk menukarkan dua lembar uang Rp 50.000 menjadi selembar uang Rp 100.000 cetakan baru.

Sementara itu, pelaku perempuan masih berada di luar toko sambil berpura-pura melihat barang dagangan milik ibu Fitri dan Boyke.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menyusuri Jalan yang Dilalui Para Korban Tragedi 12 Mei 1998...

Menyusuri Jalan yang Dilalui Para Korban Tragedi 12 Mei 1998...

Megapolitan
Sosok Dimas Aditya Korban Kecelakaan Bus Ciater Dikenal Tak Mudah Marah

Sosok Dimas Aditya Korban Kecelakaan Bus Ciater Dikenal Tak Mudah Marah

Megapolitan
Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Megapolitan
Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Megapolitan
Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Megapolitan
3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

Megapolitan
Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Megapolitan
Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Megapolitan
Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Megapolitan
Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Megapolitan
Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Megapolitan
Gelar 'Napak Reformasi', Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Gelar "Napak Reformasi", Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Megapolitan
Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Megapolitan
Saat Epy Kusnandar Ditangkap karena Narkoba, Diam Seribu Bahasa

Saat Epy Kusnandar Ditangkap karena Narkoba, Diam Seribu Bahasa

Megapolitan
Misteri Mayat Pria Terbungkus Sarung di Pamulang, Diduga Dibunuh Lalu Dibuang

Misteri Mayat Pria Terbungkus Sarung di Pamulang, Diduga Dibunuh Lalu Dibuang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com